Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dikeluhkan, Angkot KWK Patok Tarif Lebih Tinggi kepada Wisatawan Ragunan

"Memangnya kalau orang liburan ke Ragunan pasti bawa duit banyak sehingga harus dipatok tarif lebih mahal?"

5 Juli 2023 | 22.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Angkutan Kota Koperasi Wahana Kalpika S15 A jurusan Ragunan - Taman Mini Indonesia Indah mematok tarif lebih tinggi secara sepihak kepada penggunanya. Sopir angkot meminta tarif Rp 10 ribu per penumpang yang naik dari Pasar Minggu menuju Ragunan, atau sebaliknya. Itu hampir dua kali lipat dari tarif seharusnya Rp 6 ribu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, Dewi Indah, 39 tahun, mengungkap mengalami kenaikan tarif liar itu. "Saya kaget ketika dipaksa membayar Rp 10 ribu per orang," Kata Dewi, Rabu, 5 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dewi mengisahkan mengajak lima anggota keluarganya untuk berwisata ke Ragunan mengisi masa liburan sekolah pada Selasa 5 Juli 2023. Warga Bojonggede, Kabupaten Bogor, itu memilih naik angkot setelah turun dari KRL Komuter Jabodetabek di Stasiun Pasar Minggu.

Berharap bisa lebih hemat ketimbang menumpang taksi online, dia terkejut karena sesampainya di tujuan harus membayar Rp 60 ribu. "Mending saya naik taksi online paling tidak sampai Rp 50 ribu," katanya. 

Ia berharap Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengawasi maraknya sopir nakal yang menetapkan tarif lebih tinggi daripada yang sudah ditetapkan. Sebabnya, tindakan tersebut merugikan para pengunjung Ragunan, yang naik angkot tersebut.

"Pemprov DKI harus tertibkan sopir-sopir nakal itu. Memangnya kalau orang liburan pasti bawa duit banyak sehingga harus dipatok tarif lebih mahal?" katanya.

Penumpang angkot S15 A lainnya adalah Gayanti, 30 tahun. Dia mengungkap juga mendapatkan pengalaman serupa. Sopir angkot jurusan Ragunan-TMII mematok tarif Rp 10 ribu setiap penumpang. Gayanti yang sempat memberikan uang Rp 5 ribu untuk tarif dari Ragunan menuju Pasar Minggu mendapat hardikan dari sang sopir yang meminta Rp 10 ribu per orang.

"Karena jarak Pasar Minggu lebih dekat dari Taman Mini, saya kasih saja Rp 10 ribu berdua suami saya, tapi malah ngotot tetap minta Rp 10 ribu per penumpang," ucapnya. 

Gayanti juga berharap adanya pengawasan terhadap sopir yang mematok tarif lebih tinggi bagi warga yang berkunjung ke Ragunan. "Tindakan mereka sangat merugikan wisatawan terutama yang naik dari Pasar Minggu. Karena banyak orang yang menggunakan KRL lalu turun di Stasiun Pasar Minggu naik angkot ke Ragunan, karena ingin lebih hemat pengeluaran," tuturnya. 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus