Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Yassar Aulia angkat bicara soal izin dari kepolisian untuk menyelenggarakan diskusi ‘Marah-Marah kepada Private Jet dan Fufufa’ di Kala di Kalijaga. Pihak manajemen Kala di Kalijaga menyebut ICW tidak mengantongi izin tersebut sehingga membatalkan sepihak kegiatan yang semula hendak diadakan di tempat itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yassar menyampaikan bahwa Indonesia tidak mengenal rezim perizinan ketika hendak mengekspresikan hak konstitusional untuk berpendapat. Sehingga, menurut Yassar apa yang diungkapkan manajemen Kala di Kalijaga merupakan alasan yang mengada-ada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bisa dilihat UU No. 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Sama sekali tidak ada ketentuan soal izin sebagai syarat boleh atau tidaknya suatu kegiatan penyampaian pendapat di muka umum dapat diselenggarakan,” ucap Yassar kepada Tempo, Senin, 16 September 2024.
Dia turut menyinggung apabila yang dikhawatirkan oleh pihak manajemen Kala di Kalijaga ialah mengenai kerumunan di forum diskusi, Yassar mengatakan di tempat berbeda diskusi terselenggara dengan lancar dan tanpa ada pelanggaran keamanan.
“Jika melihat pelaksanaan kegiatan di GuYoNan Cafe kemarin juga terlihat kok bahwa pesertanya sekalipun ramai, tetapi masih dalam batas kerumunan yang wajar dan tidak ada ketertiban yang terganggu sama sekali,” kata dia.
Yassar menduga, pembatalan izin sepihak yang dilakukan manajemen Kala di Kalijaga disebabkan muatan diskusi yang akan dibawa oleh ICW. Diketahui dalam diskusi tersebut membahas soal dugaan gratifikasi yang dilakukan Kaesang Pangarep bersama istrinya, Erina Gudono dan dugaan akun alter milik putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) telah menjadwalkan forum diskusi terbuka bertajuk 'Marah-Marah Kepada Private Jet dan Fufufafa” di Kala di Kalijaga Blok M, Jakarta Selatan, Kamis, 12 September 2024. Namun, pihak penyelenggara mendadak membatalkan izin untuk menyelenggarakan diskusi tersebut.
Pilihan Editor: Macet Parah di Jalur Puncak arah Bogor dari Cianjur, Puluhan Polisi Bersiaga di Titik Rawan