Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

DKI Berupaya Mengurangi Defisit dengan Menghemat Anggaran

Meski pemerintah sudah memangkas sejumlah pos pengeluaran, total anggaran belanja tahun ini diprediksi tetap defisit.

11 Mei 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lampu penerang jalan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, 20 Maret 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sejumlah langkah penghematan selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menyelamatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020. Salah satu kebijakan yang diambil adalah mengurangi pengoperasian lampu ​penerangan jalan umum di Ibu Kota sejak 6 Mei lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Secara bertahap (pengurangan) akan dilakukan karena aktivitas pengguna jalan pada malam hari intensitasnya sudah berkurang," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, akhir pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Hari, pengurangan pengoperasian lampu penerangan jalan ini akan dibatasi hingga 60 persen. Ia mengklaim kebijakan tersebut dapat mengurangi biaya tagihan yang harus dibayar Pemprov DKI Jakarta. "Rencananya (pengurangan lampu jalan ini) sampai selesainya masa PSBB," ujar Hari.

Pemerintah DKI Jakarta sudah menghadapi masalah anggaran sejak Gubernur Anies Baswedan membatasi aktivitas masyarakat pada pertengahan Maret 2020. Beban itu semakin bertambah setelah Jakarta menerapkan PSBB hingga hari ini. Sebab, selama masa PSBB, kegiatan perekonomian melambat, bahkan nyaris berhenti.

Asisten Kesejahteraan Rakyat DKI Jakarta Catur Laswanto mengatakan pendapatan DKI Jakarta dari sektor pajak diprediksi terjun bebas dari Rp 87,95 triliun menjadi Rp 47 triliun. Meski pemerintah sudah memangkas sejumlah pos pengeluaran, total belanja tahun ini diprediksi mencapai Rp 51 triliun. "Jadi, masih defisit sekitar Rp 4 triliun," kata Catur.

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Kepulauan Seribu, Devi Riana Sumanthi, mengatakan program pangan murah bagi warga di Kepulauan Seribu selama pandemi Covid-19 akan dihentikan sementara. Pasokan pangan murah itu digelar untuk 5.400 warga Kepulauan Seribu pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), kartu lanjut usia, dan Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP).

Menurut Devi, program pangan murah juga berlawanan dengan peraturan masa PSBB yang melarang kegiatan-kegiatan yang membuat masyarakat berkerumun. Sejauh ini bantuan sosial untuk masyarakat di Kepulauan Seribu selama PSBB juga terus mengalir. «Pasokan bahan kebutuhan pokok di Pulau Tidung Kecil dan pulau-pulau permukiman juga terpantau aman," kata Devi. "Setelah kondisi normal, kami akan lanjutkan lagi program pangan murah di Kepulauan Seribu.»

 Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik, menilai target realisasi pendapatan Ibu Kota yang turun 53,66 persen menjadi Rp 47,18 triliun masih realistis untuk dicapai di tengah masa pandemi. Selain penghematan belanja oleh tiap satuan kerja perangkat daerah, menurut dia, Pemprov DKI masih memiliki ruang untuk menghadapi pelemahan pendapatan melalui penyesuaian proyeksi APBD 2020.

"Rapat secara maraton akan digelar mulai Senin (hari ini). Insya Allah, kami akan selesai bulan (Mei) ini," kata Taufik. FRANSISCO ROSARIANS


DKI Berupaya Mengurangi Defisit dengan Menghemat Anggaran

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus