Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Irama Electronic Dance Music atau EDM mengalir deras nadi para tamu diskotek Colosseum Club 1001, Rabu malam, 18 Desember 2019. Kepulan asap rokok menyembul di beberapa meja yang telah terisi pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian meja dan bangku di diskotek Colosseum seluas 1.000 meter persegi itu, lebih banyak yang kosong sekitar pukul 23.00. Barulah melewati tengah malam, tamu banyak berdatangan. Sebagian besar datang berpasangan. Bahkan ada satu pria yang menggandeng tiga wanita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Malam itu, diskotek Colosseum yang berlokasi di bilangan Tamah Sari, Jakarta Barat menampilkan beberapa penari seksi. Mereka berlenggak-lenggok di tiang penari striptis.
Setiap 20-30 menit penari dengan pakaian 'super mini' tersebut bergantian. Masing-masing kelompok penari seksi itu beranggotakan enam hingga tujuh orang.
Penari yang dengan busana yang menonjolkan belahan bokong dan payudaranya itu berjoget di panggung dengan pola membentuk huruf U.
Di panggung itu terdapat empat tiang penari striptis. "Kalau mau lebih ramai lagi nanti sekitar pukul 01.00 WIB," bisik seorang karyawan Colosseum.
Ia mengatakan tempat kerjanya itu tidak pernah sepi dari tamu. Bahkan, setiap akhir pekan tidak kurang dari 600 orang datang hanya untuk bergoyang mengikuti musik yang dipandu oleh disc jockey atau DJ.
Ilustrasi pertunjukan DJ klub malam atau diskotek. Shutterstock
Bahkan, kata pria ini, kelab malam ini sering mendatangkan level DJ internasional yang ternama untuk menghibur para pengunjung. "Colosseum memang sering mengundang DJ terkenal."
Saat penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project 2019 pekan lalu, kata dia, Colosseum seperti lokasi kedua pencinta musik hiburan malam untuk menikmati musik ajeb-ajeb tersebut.
Tidak kurang dari 800 orang tumplek ke Colosseum usai menikmati ajang DWP di JIEXPO Kemayoran. "Banyak orang yang dari DWP melanjutkan menikmati malam ke sini," tuturnya.
Menurut dia, selain penari seksi, yang menjadi daya pikat pecinta musik ajojing ini adalah kedatangan DJ internasional. Setiap menghadirkan DJ bintang, kata dia, area panggung di diskotek Colosseum pasti berjubal pengunjung yang datang. "Kalau DJ-nya terkenal tamunya dipastikan banyak."