Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun kini tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial Indonesia. Pasalnya, pondok pesantren yang berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini beberapa hari lalu, tepatnya pada Kamis 15 Juni 2023, digeruduk massa dari Forum Indramayu Menggugat. Aksi demo ini dilakukan untuk menuntut lima hal, salah satunya adalah dugaan ajaran sesat yang terjadi di Ponpes Al Zaytun. Bahkan, jika tuntutan tersebut tidak kunjung direspon, Forum Indramayu berjanji akan mengerahkan jumlah massa yang lebih besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, apa saja yang terjadi di Ponpes Al Zaytun hingga mendapat sorotan dari warganet Indonesia? Berikut fakta-fakta tentang Ponpes Al Zaytun yang diduga memiliki ajaran sesat.
1. Merupakan Pesantren Terbesar di Asia Tenggara
Pada 29 Agustus 2005, Washington Times menyebut jika Ponpes Al Zaytun sebagai “The Largest Islamic Madrasah in Southeast Asia” atau pesantren terbesar se-Asia Tenggara. Pondok pesantren ini berdiri di atas lahan seluas 1.200 hektar dan dapat menampung murid hingga 7.000 santri per 2011 lalu. Bahkan, peserta didik yang menimba ilmu di pesantren ini juga tidak hanya berasal dari Indonesia, melainkan dari mancanegara, seperti Singapura, Malaysia, Timor Leste, hingga Afrika Selatan.
2. Diresmikan oleh BJ Habibie
Pondok Pesantren Al Zaytun diresmikan pada 27 Agustus 1999 oleh presiden Indonesia Ke-3, BJ Habibie. Adapun kurikulum yang digunakan mengacu dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu, muatan lokal seperti Piagam Madinah, Hak Asasi Manusia, dan Jurnalistik juga diberikan pada para siswanya. Di sisi lain, para santri pun dibekali kemampuan didaktik agar bisa mengajar seperti guru dan ustaz.
3. Dipimpin oleh Panji Gumilang
Ponpes Al Zaytun berdiri pada 13 Agustus 1996. Sekolah yang fokus pada pendidikan Islami ini dipimpin oleh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang. Dia juga merupakan pendiri Yayasan Pesantren Indonesia yang menaungi Ponpes Al Zaytun. Sebelum menjadi pemimpin Al Zaytun, Panji Gumilang pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Modern Gontor. Dia aktif di organisasi alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan pernah mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa oleh International Management Centres Association, Revans University yang berbasis di Buckingham, Inggris..
4. Memiliki Masjid Monumental
Pondok pesantren yang satu ini memiliki bangunan masjid yang monumental, yaitu Masjid Rahmatan Lil Alamin. Masjid ini dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 3.000 meter dengan konstruksi megah dengan lantai bangunan. Sebagian masjid dibalut oleh batu granit dan marmer pada dinding dan lantainya. Tak hanya itu, bagian basement masjid juga dipakai untuk menyimpan puluhan ribu kubik kayu.
5. Didemo Massa
Ponpes Al Zaytun digeruduk massa sebanyak 3.000 orang dari Forum Indramayu Menggugat pada Kamis, 15 Juni 2023. Mereka membawa lima tuntutan kepada pesantren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut. Kelima tuntutan tersebut adalah sebagai berikut:
- Usut tuntas dugaan ajaran sesat di Al Zaytun dengan melibatkan MUI dan Kementerian Agama.
- Mengusut dugaan tindak pidana pemerkosaan yang dilakukan Panji Gumilang terhadap Saudari K.
- Al Zaytun yang diduga merampas dan menguasai ribuan hektar tanah rakyat dengan izin tidak jelas dan dugaan atas tindakan pencucian uang.
- Penghentian pembuatan Dermaga Khusus Al Zaytun karena bahaya akan dimanfaatkan dalam hal negatif.
- Al Zaytun tidak memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar karena tidak dapat diakses secara umum dan cenderung tertutup.
Pilihan editor: Warga Indramayu Ini Tak Terkejut Al Zaytun, Sebut Rumput Bagus dan Bayaran Pakai Sapi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RADEN PUTRI