Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wanita umumnya mengalami bercak cokelat atau flek cokelat yang muncul di luar siklus menstruasi. Hal ini tentu menyebabkan kekhawatiran, flek cokelat itu normal atau justru memandakan suatu penyakit. Tak perlu khawatir, ada beberapa penyebab bercak cokelat yang muncul di luar siklus menstruasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara umum, flek cokelat yang keluar di luar waktu menstruasi bisa jadi pertanda hamil, bukan hamil, atau tanda menopause. Ketiga penyebab bercak normal ini cenderung normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
Penyebab normal flek cokelat
1. Gejala premenstrual syndrome (PMS)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu penyebab bercak cokelat yang muncul bisa jadi gejala premenstrual syndrome (PMS), yang menandakan bahwa Anda akan datang bulan dalam waktu dekat. Umumnya, selang 1-2 hari atau bahkan beberapa jam setelah munculnya bercak yang berwarna merah muda atau cokelat, darah haid akan mulai mengalir seperti biasa.
2. Sisa darah menstruasi
Tidak hanya gejala PMS, penyebab bercak cokelat bisa saja merupakan cairan keputihan yang sedikit bercampur dengan darah lama sisa menstruasi kemarin. Sisa darah yang masih menempel di dinding rahim ini dapat luruh dan keluar sewaktu-waktu.
3. Ciri-ciri hamil
Penyebab bercak cokelat yang Anda alami bisa juga ciri-ciri sedang hamil. Hal ini dapat terjadi karena sel telur berhasil dibuahi oleh sperma dan menempel ke dinding rahim.
Flek cokelat yang menjadi tanda kehamilan umum dikenal sebagai perdarahan implantasi atau disebut juga Hartman Sign. Perdarahan implantasi biasanya terjadi 1-2 minggu setelah sel telur dibuahi. Bercak yang muncul akan berwarna cokelat atau merah muda. Meski demikian, tidak semua wanita hamil akan mengalami kondisi ini.
Anda bisa membedakan bercak cokelat sebagai ciri-ciri hamil apabila ada gejala yang menyertai, seperti sakit kepala, mual dan muntah, perubahan suasana hati, perut terasa kram, payudara terasa kencang dan sakit, kelelahan, serta area punggung bagian bawah terasa nyeri.
4. Cedera vagina
Penyebab bercak cokelat berikutnya adalah cedera vagina. Umumnya, cedera vagina menimbulkan darah yang berwarna merah. Cedera vagina dapat terjadi akibat aktivitas seksual yang terlalu kasar. Selain itu, penggunaan kondom, mainan seks, atau tampon juga dapat mengiritasi area vagina sehingga menimbulkan bercak cokelat hingga berwarna kemerahan.
5. Baru melakukan tes Pap smear
Pemeriksaan di area vagina, termasuk tes pap smear, mungkin saja menyebabkan munculnya flek cokelat. Anda tak perlu khawatir karena flek cokelat akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, jika bercak cokelat tak kunjung hilang setelah melakukan pemeriksaan di area vagina, segera konsultasikan dengan dokter.
6. Perimenopause
Pada wanita berusia 40-50 tahun, munculnya flek cokelat biasanya menandakan Anda sedang dalam masa perimenopause, masa peralihan sebelum menstruasi berhenti total. Tidak hanya bercak cokelat, gejala lain yang juga menyertainya adalah perubahan suasana hati, hengalami hot flashes atau sensasi panas pada wajah atau berasal dari dalam tubuh, berkeringat di malam hari, sulit tidur, serta vagina kering.
7. Efek samping penggunaan alat kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi, seperti pil KB, suntik KB, KB implan, atau KB spiral dapat membuat vagina mengeluarkan flek cokelat. Kondisi ini mungkin terjadi secara tiba-tiba, atau ketika Anda menggunakan alat kontrasepsi hormonal pertama kali, melewati atau tidak mengonsumsi pil KB sesuai dosis yang dianjurkan, mengubah jenis atau dosis pil KB atau menggunakan alat kontrasepsi dalam jangka waktu yang lama
Namun, Anda tak perlu khawatir karena flek cokelat yang disebabkan oleh penggunaan alat kontrasepsi cenderung normal dan berlangsung antara 6-12 bulan. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter apabila flek cokelat yang Anda alami akibat penggunaan alat kontrasepsi justru semakin memburuk.