Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Gerakan Tubuh Bisa Jadi Indikator Kebohongan, Simak Kata Pakar

Menurut pakar, ada tiga gerakan tubuh tertentu yang menandakan seseorang tengah mengatakan sebuah kebohongan.

22 Desember 2017 | 23.06 WIB

Ilustrasi berbohong. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi berbohong. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika berbohong, gerak tubuh seseorang mengalami perubahan. Namun perlu diingat, tidak semua bahasa tubuh yang tidak biasa pada seseorang menandakan ia berbohong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Stres, rasa cemas, atau rasa gugup juga bisa menyebabkan perubahan bahasa tubuh seseorang. "Orang yang jujur membuat gerakan tubuh sesaat sebelum mereka berbicara, sedangkan mereka yang berbohong membuat gerakan tubuh sesaat setelah mereka mulai berbicara," ungkap penulis Traci Brown dalam bukunya “How to Detect Lies, Fraud and Identity Theft”.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berikut cara membaca bahasa tubuh seseorang kala berbohong, seperti dilansir laman Good Housekeeping:

Ekspresi wajah
Menghindari kontak mata kerap dianggap pertanda seseorang berbohong. Namun, pakar bahasa tubuh Blanca Cobb mengatakan mata dan mulut kedutan, bibir manyun, dan berkedip berlebihan adalah pertanda seseorang tidak berkata jujur. Senyum di saat yang tidak tepat juga jadi indikator seseorang berbohong.

Gerakan tangan
Ketika berada dalam situasi yang tidak menyenangkan, orang dewasa cenderung menenangkan dirinya sendiri. Caranya dengan menyentuh bagian tubuh seperti mulut, mata, telinga, dan hidung untuk meredakan stres atau rasa cemas. Meski setiap orang punya gestur yang berbeda, umumnya seseorang akan menenangkan dirinya dengan menekan tulang-tulang jari (knuckle cracking), sering menguap, menyilangkan kaki, mengetuk-ngetukan jari, bergumam, bergerak ke sana ke mari dengan pelan maupun cepat, dan menyentuh rambut.

Rasa gatal juga bisa timbul ketika seseorang berdusta. "Stres berdampak negatif pada ujung saraf yang menyebabkan seseorang merasa gatal," jelas pakar bahasa tubuh Patti Wood.

Rasa gatal ini umumnya muncul pada bagian mata, hidung, telinga, dan mulut. Kecenderungan lain bagi mereka yang berbohong adalah menyembunyikan tangan di bawah meja atau memasukkan tangan ke dalam saku baju kala berbicara,

Gerakan kaki
Kaki yang tidak bisa diam jadi pertanda seseorang merasa bersalah akibat berbohong. Menekuk atau mengetuk-ngetukan kaki menandakan kurangnya keseimbangan dalam tubuh. "Ketika melakukan ini, seseorang berkata satu hal tapi merasakan hal yang lain," kata Wood.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus