Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Gerakkan Urban Farming di Kampung Susun Bayam, Anies: Alhamdulillah Niat Itu Terlaksana

Anies Baswedan minta warga Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, menggarap lantai atap huniannya untuk pertanian perkotaan atau urban farming.

13 Oktober 2022 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara Kampung Susun Bayam di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Kampung Susun Bayam diperuntukkan bagi warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan minta warga Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menggarap lantai atap huniannya untuk pertanian perkotaan atau urban farming.

"Saya janji kegiatan mereka (warga Kampung Susun Bayam) di bidang pertanian itu tetap bisa diteruskan, Alhamdulillah, sekarang janji itu, niat itu terlaksana. Sekarang bisa digunakan untuk kegiatan pertanian di atasnya," kata Anies saat meresmikan Kampung Susun Bayam di area Jakarta International Stadium, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 12 Oktober 2022, seperti dikutip dari Antara.

Anies mengatakan atap unit hunian memungkinkan untuk digarap secara produktif karena konsep setiap ruangan adalah mezanin (hunian bertumbuh). Tapi keputusan menggunakan fungsi mezanin itu tergantung keputusan keluarga yang menghuni, apakah mau dipakai atau tidak, misalnya penghuni hanya ingin menjadikannya sebagai area sirkulasi udara saja.

Terdapat tiga blok/gedung dengan empat lantai yang diperuntukkan bagi 135 kepala keluarga, ditambah tiga unit hunian khusus disabilitas, sehingga total terdapat 138 unit hunian bertipe 36.

Kampung Susun Bayam juga memiliki fasilitas pendukung, seperti unit usaha warga, koperasi dan gudang, musholla, tempat wudhu, taman kanak-kanak dan perpustakaan, aula serbaguna, toilet umum, serta ramp difabel.

Konsep Kampung Susun Bayam adalah Rumah Susun Sederhana Sewa. Menurut Anies, konsep sewa untuk calon penghuni Kampung Susun Bayam rumit, sebagaimana konsep fisik bangunannya yang juga tidak sederhana.

Namun, konsep sewa itu masih dibahas oleh Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Perseroda) bersama warga Kampung Susun Akuarium. Anies mengatakan prinsip pengelolaannya bisa sama dengan koperasi penghuni Kampung Susun Akuarium.

"Prinsip pengelolaannya akan sama dengan pengelolaan yang lain. Faktanya ada Kampung Akuarium, ada Kampung Kunir, dan ada Bukit Duri. Itu sudah ada buktinya semua," kata Anies.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Urban farming di Balai Kota Jakarta

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat memanfaatkan kawasan terbuka untuk berkebun alias urban farming. Dia menyampaikannya saat meninjau urban farming yang digerakkan di kantornya sendiri.

"Kalau ada kawasan-kawasan terbuka mari kita manfaatkan menjadi kawasan hijau," ujar Anies di Balai Kota, Jumat, 2 Agustus 2019 lalu.

Mantan menteri pendidikan ini mengatakan, meski tak luas, keberadaan kebun akan berdampak besar. Dia juga mengimbau masyarakat untuk bisa memanfaatkan area vertikal untuk menanam berbagai jenis tumbuhan.

Anies mengatakan program urban farming di Balai Kota DKI dilengkapi dengan teknologi pengelolaan terbaru. Hal ini kata dia, akan menjadi daya tarik bagi anak muda untuk mengetahui soal perkebunan.

"Ini menarik karena digabungkan dengan teknologi, jadi anak-anak kita yang tidak mengetahui perkebunan bisa kembali dekat kepada alam," ujarnya.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik DKI Jakarta Atika Nur Rahmania mengatakan akan menggalakkan program urban framing tersebut. Terutama di gedung-gedung perusahaan. "Tidak butuh area yang luas, di vertikal pun bisa," ujarnya.

Atika mengatakan masyarakat bisa menanam bunga, sayuran, hingga tanaman obat-obatan. DKI Jakarta, kata dia, juga telah menyiapkan referensi tumbuhan yang bisa ditanam oleh masyarakat (urban farming).

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus