Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEDARI pagi Melchias Markus Mekeng menunggu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Ahad, 13 Agustus lalu. Di tengah penantiannya, Wakil Ketua Umum Golkar tersebut mendengar kabar dari koleganya bahwa hari itu partai beringin akan mendeklarasikan bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto.
Mekeng tak percaya. Sehari sebelumnya, Airlangga menelepon dari Bali dan hanya mengajak dia berjumpa dengan pengurus Partai Gerakan Indonesia Raya serta Partai Kebangkitan Bangsa. Di bandara, sejumlah elite Golkar hadir, yaitu Sekretaris Jenderal Lodewijk F. Paulus, Bendahara Umum Dito Ganinduto, dan Ketua Umum Kesatuan Perempuan Golkar Airin Rachmi Diany.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Hussein Abri Dongoran, Francisca Christy Rosana, dan Ima Dini Shafira berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Karpet Merah Anak Lurah"