Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Rapuhnya Koalisi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo

Muhaimin Iskandar ngotot menjadi calon wakil presiden dari koalisi Prabowo. Di koalisi Ganjar, PPP berancang-ancang cabut.

20 Agustus 2023 | 00.00 WIB

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menerima Puan Maharani di rumah dinas Widya Chandra, Jakarta, 27 Juli 2023. Tempo/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menerima Puan Maharani di rumah dinas Widya Chandra, Jakarta, 27 Juli 2023. Tempo/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEINGINAN Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar maju sebagai calon wakil presiden tak terbendung. Berbicara di depan para politikus PKB yang meriung di lantai tujuh Gedung Nusantara III Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu, 16 Agustus lalu, Muhaimin menegaskan bakal maju sebagai calon wakil presiden dari koalisi Prabowo Subianto.  

“Cawapres Pak Prabowo tetap saya,” kata Muhaimin seperti ditirukan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori, yang hadir dalam pertemuan itu, saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 Agustus lalu.

Sembari makan siang, Muhaimin bersama sejumlah politikus PKB awalnya membicarakan masuknya Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dibentuk pada 13 Agustus 2022, KKIR adalah koalisi pendukung Prabowo Subianto yang beranggotakan Partai Gerindra dan PKB. 

Kepada Muhaimin, beberapa kader menanyakan nasib Wakil Ketua DPR itu sebagai calon wakil presiden Prabowo setelah PAN dan Golkar merapat ke KKIR. Sebab, kedua partai bekas anggota Koalisi Indonesia Bersatu itu disebut-sebut membawa usulan nama calon wakil presiden masing-masing.

Tiga politikus koalisi pendukung Prabowo menyatakan Muhaimin sesungguhnya tak terlalu sreg dengan bergabungnya dua partai itu. Sebab, PAN akan mendorong Erick Thohir menjadi calon wakil presiden Prabowo. Sedangkan Golkar bakal menyorongkan nama Airlangga Hartarto. Dengan begitu, persaingan menjadi calon wakil presiden di kubu Prabowo kian ketat.

Di lingkup internal PKB, Muhaimin lalu memberi sinyal bahwa partai tak akan total melecut mesin pemenangan untuk Prabowo dalam pemilihan presiden 2024 jika ia gagal menjadi calon wakil presiden. “Kalau calon yang diusung sebagai cawapres adalah nama lain, kita (PKB) tidak bisa membantu banyak,” ujar Yusuf Chudlori menirukan Muhaimin.

PKB bahkan telah berancang-ancang berpindah perahu. Beberapa waktu lalu, PKB intens menjalin komunikasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pada Jumat sore, 18 Agustus lalu, Muhaimin bertemu dengan calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, di sebuah kafe di Jakarta.

Baca: Berebut Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto

Foto persamuhan Ganjar dengan Muhaimin diunggah oleh Ganjar di media sosial Instagram. “Sudah lama gak ngobrol panjang kali lebar dengan Cak Imin. Dari dulu nggak berubah, ada saja cerita lucu yang bikin betah nongkrong,” tulis Ganjar di akun Instagram-nya. Muhaimin kemudian ikut mengunggah foto tersebut.

Orang dekat Ganjar dan seorang politikus PKB menyebutkan Gubernur Jawa Tengah itu diperintahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Muhaimin. Persamuhan tertutup itu membahas koalisi dan ajakan agar PKB mendukung Ganjar. Juli lalu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyatakan Muhaimin masuk bursa calon wakil presiden Ganjar.

“Nama cawapres sudah mengerucut ke lima nama. Salah satunya Cak Imin (Muhaimin),” kata Puan di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Ahad, 23 Juli lalu. Dimintai konfirmasi melalui pesan WhatsApp hingga Sabtu, 19 Agustus lalu, Muhaimin tak memberikan respons. Begitu juga Ganjar.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Raymundus Rikang, Hussein Abri Dongoran, dan Tika Ayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Angin Ribut Kursi Kedua"

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus