Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Gila gelas

Di jambi terdapat gelas bergambar wanita berpakai- an lengkap terbuat dari keramik yang membuat ibu- ibu khawatir. bila diisi air menjadi gambar wanita bugil. diduga barang selundupan.

18 Mei 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GELAS perlu. Tapi ada gelas yang membuat kaum ibu malu, ini kegandrungan baru di Jambi. Gelas yang dirisauan ibu-ibu itu sebetulnya sudah lama ada tetapi di sana baru dikenal, yakni sekitar Lebaran barusan. Gelas itu terbuat dari keramik warna putih. Sepintas biasa saja, dengan hiasan gambar wanita berpakaian lengkap. Tetapi harganya yang tak biasa. Yaitu Rp 10.000 sebuah untuk jatah air panas, dan Rp 5.000 untuk air dingin. Dan untuk mengsi gelas itu dengan air, ini sama seperti membuka tirai. Air di gelas tersebut malah melunturkan gambar pakaian wanita tadi, yang semula berpakaian lengkap, tiba-tiba menjadi bugil. Makanya, diam-diam pemburunya lumayan banyaknya sehingga para ibu di Jambi geregetan. Mereka coba melacak pengedarnya, sampai ibu-ibu yang biasa menjual barang luar diserbu. Toh, benda yang dicari itu tak bersua. "Ketakutan kami wajar, kok," ujar Nyonya Wiaty, 40 tahun. "Gelas itu mahal. Dan untuk dipakai minum juga tak elok dipandang," ia menambahkan. Karena memburunya di luar rumah kurang sukses, kemudian para ibu menyigi kamar anaknya masing-masing. Ada yang ketahuan, seperti dituturkan Nyonya Dewi. Setelah membaca berita di harian lokal, ia lalu memeriksa kamar anak laki-lakinya. Eh, barang itu ada di lemari pakaian anaknya, Tomi. Si anak mengaku penasaran dengan bualan temannya tentang gelas ajaib itu. Karena ada uang Rp 10.000, ia membelinya. Tapi usai membaca berita koran, ia takut sendiri. Lalu gelas itu disimpan di lemari pakaian. Dewi menganggap pengakuan Tomi itu jujur, tetapi si gelas disitanya untuk diamankan ke tempat rahasia. Tak jelas mengapa ia tak memecahkannya saja. Lain Suprapto, sopir antar-jemput Jambi-Palembang. Seseorang yang turun kapal dari Singapura menawarkan gelas itu kepadanya. Banyak. Harga sebuah Rp 7.500. Murah? Maksudnya, Suprapto dapat menjual lagi kepada yang berminat. Tambahannya: jika laku lima, ia diberi bonus satu gelas. Wah, lumayan juga untungnya. Hanya yang membuat ia heran, kok jual gelas mesti bisik-bisik? Setelah sadar apa model barangnya, Suprapto menampiknya. Ia tak ingin cari gara-gara dan untung besar tapi menyesatkan remaja. "Tanpa itu saya dan keluarga juga bisa makan," katanya. Lain lagi Hadi. Wabah gila gelas itu ditularkannya lagi kepada orang lain. Dia untung, sebab gelas yang dibelinya Rp 9.000 itu laku Rp 10.000. Karena gelas beredar meluas, para ibu di Jambi itu menyerukan agar aparat keamanan cepat tanggap. Di tiap pertemuan diingatkan untuk merazia kamar anak masing-masing. Siapa tahu, gelas cabul itu bersembunyi di kolong tempat tidur. Memang, sampai hari ini, belum ada pengaduan tertulis dari ibu yang sewot. Sekalipun alasannya secara yuridis belum ada -- dan itu bukanlah kerja gampang -- Letnan Kolonel Juridis Darwis, Kapolres Jambi, sudah mengerahkan anak buahnya melacak sumber bala. Menurut Juridis, urusan ini sulit dikategorikan perbuatan cabul karena transaksi tersembunyi itu dilakukan di antara dua orang. Dan nyaris sama ajaibnya dengan si gelas, pengedarnya juga belum tertangkap. "Cuma melihat gelas itu, nggak terangsang kok," ujar Juridis kepada Aina Rumiyati Aziz dari TEMPO. Namun, diakuinya, selain tidak mendidik, sosok barang itu diduganya masuk sebagai selundupan melalui Tanjungjabung. Inilah bandar laut di Jambi yang beken dilalui barang luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus