Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Haid Telat 2 Hari Belum Tentu Hamil, Sebabnya 7 Gangguan Ini

Jika Anda ingin memastikan kehamilan setelah telat haid 2 hari, sebaiknya lakukan pemeriksaan USG

9 Juni 2020 | 15.30 WIB

Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian dari Anda tentu pernah mengalami telat datang bulan atau haid. Hal ini merupakan salah satu tanda kehamilan. Namun, jika telat menstruasi 2 hari apakah menandakan kehamilan? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Hal ini karena banyak faktor yang mengakibatkan wanita mengalami pergeseran siklus menstruasi sehingga ia terlambat datang bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sedangkan untuk memastikan kehamilan, Anda harus melakukan tes dengan test pack atau pemeriksaan ultrasonografi (USG). Ada kemungkinan Anda memang hamil jika telat haid 2 hari disertai dengan gejala kehamilan lainnya. Anda juga harus mewaspadai kemungkinan adanya masalah kesehatan tertentu bila terlambat menstruasi diikuti dengan tes kehamilan yang negatif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jika Anda ingin memastikan kehamilan setelah telat haid 2 hari, sebaiknya lakukan pemeriksaan USG. Pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi adanya penebalan rahim pada usia kehamilan 4 minggu, atau bahkan adanya kantung kehamilan yang menandakan Anda sudah mengandung selama 5 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Namun jika Anda telat haid 2 hari, namun hasil test pack maupun pemeriksaan USG menunjukkan hasil negatif kehamilan, bisa jadi ada masalah kesehatan yang memengaruhi produksi estrogen.

Berikut ini gangguan kesehatan yang mempengaruhi produksi estrogen 

1. Stres

Stres bisa berimbas pada banyak hal, salah satunya adalah ketidakseimbangan hormon reproduksi yang kemudian memengaruhi ovulasi dan menstruasi. Ketika stres berangsur reda, hormon Anda akan kembali normal sehingga siklus haid akan kembali berputar seperti sedia kala.

2. Perubahan berat badan

Jika Anda mengalami penurunan atau pertambahan berat badan yang ekstrem, jangan heran bila Anda telat haid 2 hari. Perubahan drastis ini juga menyebabkan ketidakseimbangan hormon, namun akan berangsur kembali normal seiring berjalannya waktu.Wanita yang memiliki berat badan terlalu ekstrem juga dapat menderita telat atau bahkan berhenti haid. Berat badan ekstrem yang dimaksud adalah anoreksia (kurus ekstrem) dan obesitas (gemuk ekstrem).

3. Terlalu banyak berolahraga

Olahraga berlebihan juga akan mengakibatkan Anda mengalami terlambat datang bulan. Hal ini paling sering dialami oleh wanita yang sejak awal memiliki berat tubuh rendah atau massa otot yang rendah.

4. Produksi hormon prolaktin

Prolaktin adalah hormon yang diproduksi tubuh saat wanita tengah masa menyusui. Namun, wanita yang tidak sedang menyusui juga bisa mengalami lonjakan produksi prolaktin karena beberapa hal. Masalah ini bisa diatasi dengan konsumsi obat tertentu yang direkomendasikan oleh dokter.

5. Masalah hormon tiroid

Hipotiroidisme atau hipertiroidisme juga dapat membuat Anda mengalami telat haid 2 hari. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala, seperti kelelahan ekstrem dalam jangka waktu lama, rambut rontok, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, serta merasa selalu tidak enak badan.Untuk memastikan ada atau tidaknya masalah pada hormon tiroid Anda, periksakan ke dokter. Anda hanya akan diminta melakukan tes darah sederhana untuk menegakkan diagnosis ini.

6. Sindrom polikistik ovarium (PCOS)

PCOS adalah ketidakseimbangan hormon yang kerap berujung pada munculnya kista ovarium sehingga mengganggu kerja sistem reproduksi wanita. Sindrom polikistik ovarium bisa ditandai dengan telat haid 2 hari atau lebih, menstruasi dengan darah yang sangat sedikit atau sangat banyak, obesitas, sleep apnea, penipisan rambut, dan sulit hamil.

7. Perimenopause

Wanita dikatakan menopause jika tidak datang bulan selama 12 bulan beruntun dan biasanya terjadi saat usia 52 tahun. Nah, periode transisi dari masa produktif hingga menopause itulah yang dinamakan perimenopause, dengan gejala seperti siklus menstruasi tidak teratur, darah haid keluar lebih banyak atau lebih sedikit, hingga vagina kering. Untuk memastikan penyebab telat haid 2 hari yang Anda alami, periksakan diri ke dokter supaya mendapatkan penanganan yang tepat.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus