Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Hanya 10% yang bersih

Masalah air minum/air bersih dirasakan penduduk jayapura sejak bertahun-tahun. penduduk menampung air hujan/beli dari mobil tanki air. ada pipa putus digergaji. dalam pelita iii air minum prioritas. (kt)

31 Maret 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAYAPURA, seperti sebagian orang tahu, berbukit-bukit. Namun sementara jalan yang berkelok-kelok turun naik tidak menimbulkan problem lalu-lintas karena pengendara kendaraan justru menjadi lebih berhati-hati, tak demikian halnya dalam urusan air minum atau air bersih. Sebagian penduduk sering mengumpat karena air tak sampai di rumahnya. tulah sebabnya dalam Pelita III nanti Gubernur Irian Jaya, Soetran menetapkan proyek air minum Jayapura sebagai salah satu prioritas. Perhatian Soetran terutama terarah ke Jayapura justru "supaya tidak memalukan," seperti diucapkannya kepada Widi Yarmanto dari TEMPO. Dan para bupati beberapa waktu lalu katanya sudah dikumpulkan. "Saya himbau mereka dan mereka sudah menerima," tambahnya. Masalah air bersih memang sudah dirasakan pahit oleh penduduk Jayapura sejak bertahun-tahun. Sebab seperti di kebanyakan kota lain di berbagai propinsi instalasi yang ada peninggalan pemerintah Belanda. Tua. Kapasitasnya tidak memadai untuk kota yang dulu hanya merupakan tempat peristirahatan tapi sekarang merupakan pusat pemerintahan propinsi. Disebut-sebut, dari hampir 60 ribu penduduk hanya sekitar sepersepuluh saja yang bisa dipenuhi kebutuhannya akan air bersih. Kebanyakan di antara mereka menyediakan drum-drum untuk menampung air hujan atau air bersih yang dibeli dari mobil-mobil tanki air. Digergaji Kecuali kapasitasnya yang kurang sehingga air ledeng tak sampai menjangkau banyak rumah penduduk juga karena tak sedikit pipa yang putus di tengah jalan digergaji penduduk yang haus air. Soetran tentu saja menyesalkan hal itu. "Tapi, jangankan untuk rakyat, kebutuhan air untuk rumah saja memang harus digilir," katanya. Di tahun 1981 proyek air minum Jayapura seharga Rp 800 juta diharap sudah rampung. Dan Soetran sendiri mengarakan dengan proyek itu "mudahmudahan penderitaan rakyat mengenai air bersih akan berakhir."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus