Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Hari Kesehatan Nasional, Cek 6 Penyakit yang Kerap Diidap Wanita

Meski menghadapi masalah kesehatan yang sama dengan pria, wanita memiliki risiko lebih tinggi terhadap lima penyakit ini.

12 November 2019 | 13.50 WIB

Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pria dan wanita menghadapi masalah kesehatan yang sama, tapi ada beberapa masalah yang lebih umum bagi wanita. Kebanyakan masalah kesehatan yang dihadapi wanita merupakan akibat dari penuaan, termasuk jantung, kesuburan, dan kanker payudara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Memperingati momen Hari Kesehatan Nasional, simak lima masalah kesehatan yang paling sering dihadapi wanita dan cara mencegahnya.

1. Jantung

Kebanyakan gejala serangan jantung berupa nyeri di sisi kiri dan sesak, tapi gejalanya akan berbeda pada wanita. Sebagian wanita merasakan gejala serangan jantung sangat umum seperti mual dan ketidaknyamanan, sehingga sering kali salah diagnosis.

Menurut American Heart Association, wanita cenderung merasakan sakit pada rahang dan sesak napas. Penting untuk diingat bahwa penyakit kardiovaskular adalah pembunuh wanita nomor satu, yang menyebabkan kematian 1 dari 3 wanita setiap tahun.

2. Kesuburan

Semakin banyak wanita yang khawatir hamil dan memiliki anak di usia 30-an. Selebriti Beyonce dan Kim Kardashian jadi contohnya. Mereka berbicara tentang keguguran dan perawatan seperti bayi tabung atau ibu pengganti untuk memiliki anak.

Selain itu, wanita mulai memperhatikan siklus menstruasi yang tidak teratur dan efek sampingnya. Menurut Mayo Clinic, beberapa alasan mengapa wanita mungkin memiliki masalah dengan kesuburan adalah endometriosis dan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Menurut Center for Disease Control and Prevention atau CDC, sekitar 10 persen wanita berusia antara 15 dan 44 mengalami kesulitan untuk hamil.

3. Kesehatan mental

Menurut Office of Women’s Health, masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan bipolar lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria. Masalah kesehatan mental pada wanita juga disumbang oleh kemungkinan depresi pasca-melahirkan dan depresi yang dikaitkan dengan menstruasi. Perubahan suasana hati jauh lebih parah biasanya terjadi sebelum menstruasi dan dapat mengganggu rutinitas sehari-hari, menurut Asosiasi Anxiety and Depression of America.

4. Kanker Payudara

Meski pria juga bisa terserang kanker payudara, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita. Menurut CDC, kanker payudara merupakan kanker yang paling umum di antara wanita, tidak peduli usia atau ras. Faktor utamanya adalah penuaan, meskipun ada banyak faktor risiko lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tapi sekarang Anda bisa melakukan deteksi dini jika memiliki mutasi gen yang dapat menyebabkan kanker payudara. Menurut Mayo Clinic, wanita harus mulai melakukan mammogram pada usia 40 dan mengulangnya setiap tahun.

5. Penyakit Autoimun

American Autoimmune Related Disease Association melaporkan, sekitar 75 persen orang yang didiagnosis dengan penyakit autoimun adalah wanita. Faktor utamanya adalah genetik dan cenderung terjadi dalam keluarga. Meskipun tidak mengidap penyakit yang sama, wanita dalam keluarga yang sama dapat menderita penyakit yang dikategorikan sebagai autoimun, seperti lupus, diabetes, dan radang sendi.

6. Osteoporosis

Bungkuk, sakit punggung, dan kelemahan biasanya merupakan hal-hal yang harus diterima oleh wanita yang lebih tua. Menurut National Osteoporosis Foundation, osteoporosis mengancam 44 juta orang Amerika, 68 persen di antaranya adalah wanita. 

"Osteoporosis sebagian besar dapat dicegah," kata Saralyn Mark, dokter yang juga penasihan senior untuk Department of Health and Human Services Amerika Serikat. "Perilaku yang dikembangkan wanita di masa kecil mereka, di masa remaja mereka, dan di usia dewasa awal mereka benar-benar memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit."

Tubuh membangun sebagian besar massa tulang hingga usia 30 tahun. Kemudian tulang baru berhenti terbentuk dan fokusnya adalah pada pemeliharaan tulang. "Tubuh Anda akan melakukan apa yang bisa untuk memperbaiki kerusakan tulang, tetapi Anda harus menyediakan alat untuk itu, seperti konsumsi kalsium yang memadai dan aktivitas fisik yang menopang berat badan," kata Mark.

WEB MD | WOMAN'S DAY

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus