Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Instagram resmi Majelis Rasulullah merilis jadwal Haul Habib Munzir bin Fuad Al Musawa yang ke-10. Acara ini akan dimeriahkan dengan adanya parade 1.000 hadroh dengan berjalan kaki bersama-sama dari Masjid Jami Al Munawwar - Maqom Habib kuncung, tempat di Habib Munzir dimakamkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara ini diagendakan selama dua hari berturut-turut, yakni pada 28 dan 29 Mei 2023. Adapun puncak haul akan dilaksanakan pada Senin 29 Mei 2023 di Masjid Jami Al Munawwar, Pancoran-Jakarta Selatan.
Profil Habib Munzir
Habib Munzir Al-Musawa meninggal pada Ahad petang, 15 September 2013 ketika berusia 40 tahun. Namun, jauh sebelum meninggal, ia telah meramalkan dirinya akan wafat pada usia 40 tahun. Ramalan ini diungkapkan oleh salah satu jemaah yang kerap menghadiri pengajian Majelis Rasulullah, Subhan Muhammad. Pada ceramahnya sekitar 2010, Habib Munzir mengungkapkan bahwa usianya hanya akan mencapai 40 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Subhan bercerita, Habib Munzir menyampaikan kerinduannya pada Rasulullah SAW. Habib juga sering bertemu Nabi dalam mimpi. Namun, pertemuannya dengan Nabi juga dihadiri malaikat Izrail yang menggenggamnya dari dua pundaknya dari belakang. Lalu dalam unggahan berjudul Habibana Pamit dan Wasiat, Habib Munzir menulis, "Tahun 1993 aku bermimpi berlutut di kaki Rasul SAW, menangis rindu tidak kuat ingin menjumpainya, Nabi SAW pun menepuk pundakku seraya berkata, 'tenang dan sabarlah, sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah kumpul bersamaku'".
Habib Munzir memang menjadi pendakwah favorit di semua kalangan, tanpa terkecuali anak muda. Jika dihitung, jumlah jemaah yang biasanya menghadiri ceramahnya mencapai sekitar puluhan ribu. Bukan pemandangan aneh, jika setiap pengajian digelar, jemaahnya selalu meluber hingga keluar masjid. Tentunya, perjalanan untuk sampai ke titik ini bukan hal yang mudah.
Awalnya, pada 1998, jemaah Habib Munzir hanya berjumlah 9 orang. Kala itu, ia mengajarkan ilmu fikih. Namun, ia juga melihat masyarakat menginginkan pelajaran lebih dari hanya sekadar ilmu ibadah. Sebab, mereka lebih banyak bertanya tentang alasan di balik seseorang harus beribadah. Akhirnya, ia pun mengemas dakwahnya dengan sentuhan kelembutan dari kasih sayang Allah SWT dan budi pekerti Rasulullah.
Dalam setiap dakwahnya, habib yang menyelesaikan studinya di Yaman steril dari guyonan, tidak seperti kebanyakan dai di Indonesia. Bahkan, dalam setiap tausiyah, ia membawakannya dengan serius. Adapun, urutan ia berdakwah, yaitu membaca selawat, memberikan tausiyah, membaca zikir, dan menyaksikan kesenian hadroh.
"Itu sudah standar kami," kata Habib Munzir pada 29 September 2008, sebagaimana tertulis dalam Majalah Tempo.
Selama melakukan kegiatan dakwah, majelis Habib Munzir selalu mengandalkan infak dari jemaah dan bantuan tidak tetap dari donatur. Kendati demikian, ia terkenal sosoknya yang selalu bersahaja. Pada kehidupan sehari-hari, ia hanya cukup mengendarai sedan berwarna perak keluaran akhir 1990-an.
Jalan Damai Habib Munzir dalam Kasus Makam Mbah Priok
Tidak hanya itu, sikap damai Habib Munzir juga tercermin ketika menyikapi kasus besar bentrokan berdarah makam Mbah Priok pada 14 April 2010. Ia dengan tegas melarang jemaah Majelis Rasulullah turun ke lapangan dan melakukan kekerasan. Cara terbaik dalam menengahi pihak-pihak yang bersengketa dalam kasus ini dengan baik-baik tanpa keributan.
Alih-alih turun langsung ke lapangan dalam kondisi yang serba genting, ia memilih cara lain, yaitu dengan melobi berbagai pihak dan menghubungi Sekda DKI saat itu, Muchayat. Sikapnya yang penuh kedamaian dan ketenangan inilah membuat setiap kalangan mengidolakannya sebagai pendakwah favorit sehingga sosoknya selalu dikenang masyarakat. Dengan begitu, diperkirakan bahwa haul 10 tahun Habib Munzir akan dibanjiri orang yang turut mendoakannya.
Pilihan Editor: Munzir Al-Musawa Ramal Dirinya Meninggal di Usia 40
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.