Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Wilayah Jabodetabek Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi atau Apjatel Anton F. Belnis menerangkan penataan kabel optik di Jakarta belum rampung karena ada pekerjaan yang belum selesai di beberapa titik. Pernyataan ini merespons semrawutnya kabel optik yang disoroti Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Memang ada beberapa jalurnya masih temporary karena sambil menunggu jalur permanennya selesai. Nanti yang temporary ini akan kami rapikan, akan kami bersihkan kembali," ujar Anton di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemarin Heru Budi bersama pejabat Dinas Bina Marga DKI Jakarta dan anggota Apjatel blusukan ke titik-titik kabel semrawut. Mereka menyambangi empat lokasi.
Rinciannya adalah depan kantor Cabang Bank Danamon di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat dan seberang Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi di Jalan H. R. Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Kemudian dekat Kantorkuu Coworking and Office Space Agro Plaza Kuningan di Jalan H. R. Rasuna Said, Jakarta Selatan dan depan halte bus Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan.
Heru menegur anggota Apjatel, operator kabel optik, agar dapat merapikan kabel yang masih berantakan menjuntai di Jakarta. Menurut Anton, Kepala Sekretariat Presiden itu memberi tenggat waktu paling lama hingga selesai Lebaran 2023 untuk menuntaskan persoalan kabel tersebut.
"Kami sebagai Apjatel dengan anggota 86 operator sudah berkoordinasi di internal dan segera kami action dalam waktu dekat dengan harapannya dalam waktu dua bulan dua minggu kami bisa selesaikan," kata Anton.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, kabel optik masih menjuntai keluar dari sekitar trotoar. Lalu ada bekas galian yang tampak belum tertutup rapi.
Heru, dia melanjutkan, juga mengingatkan agar setiap proyek galian untuk kabel dilaksanakan dengan baik. Dia mencontohkan salah satu galian yang dikerjakan PT PLN (Persero), karena bekasnya pun masih tertutup seng berbentuk vertikal.
Heru juga meyoroti pengerjaan kabel optik di salah satu titik milik PT Fiber Media Indonesia agar bisa dikerjakan lebih cepat. Anton berujar telah menelepon PT FMI untuk segera merampungkannya kemarin.
"Sesuai instruksi dari Pak Pj Gubernur kalau enggak diselesaikan, ya tidak diberikan izin seumur hidup," tutur Anton kepada Heru Budi saat di lokasi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.