Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil yang vegetarian dapat menjalani kehamilan dengan sehat. Ibu vegetarian bisa mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan dengan baik. Kebutuhan asupan nutrisi dapat terpenuhi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shannon M. Clark, juru bicara American College of Obstetricians and Gynecologists, mengatakan, "Anda masih bisa mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belum ada efek pola makan vegetarian atau vegan pada kehamilan. Namun penelitian tahun 2015 terhadap 22 studi tentang kehamilan vegan dan vegetarian tidak ditemukan adanya peningkatan cacat lahir atau masalah serius lainnya pada keturunan atau ibu.
Dalam makalahnya tentang pola makan vegetarian, Academy of Nutrition and Dietetics, organisasi ahli diet terbesar di negara itu, mengatakan makanan nabati sehat dan bergizi baik untuk wanita hamil.
Asupan zat besi dan vitamin B12 diperlukan bagi ibu hamil. Paling besar ada dalam daging merah. Zat besi diperlukan untuk meningkatkan jumlah darah selama kehamilan. Jika kekurangan zat besi, bisa menyebabkan anemia.
"Anemia meningkatkan risiko bayi dengan berat lahir rendah dan meningkatkan risiko persalinan prematur," ujar Clark, dokter kandungan di University of Texas Medical Branch, Galveston, Amerika Serikat, seperti dilansir dari laman New York Times.
Artikel lain:
Saran Pakar buat yang Ingin Jadi Vegetarian
7 Sumber Zat Gizi untuk Vegetarian
6 Langkah Mudah Menjadi Vegetarian Sejati
Kebutuhan zat besi wanita hamil dua kali lipat kebutuhan wanita yang tidak hamil, menurut A.C.O.G. Selama kehamilan, vegetarian dan vegan harus banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti kacang-kacangan, kacang polong, dan sereal. Jus prun juga tinggi zat besi.
Susan Levin, Director of Nutrition Education for Physicians Committee for Responsible Medicine, mengatakan dia akan mendorong wanita hamil mengkonsumsi vitamin prenatal dan makanan kaya zat besi, seperti bayam, lentil, bit, dan kismis.
Vitamin B, termasuk vitamin B12 dan asam folat, juga penting buat kehamilan. Vitamin B12 dapat ditemukan dalam tahu, susu kedelai, dan sereal. Asupan asam folat pada bulan pertama kehamilan dapat mencegah bayi lahir cacat.
United States Preventive Services Task Force menyarankan setiap wanita usia subur mengkonsumsi suplemen asam folat 400 mikrogram setiap hari. “Bila janin kurang gizi dari vitamin B12 dan asam folat, dapat meningkatkan risiko bayi cacat tabung neural," kata Clark.
Umumnya, dokter menyarankan wanita mengkonsumsi vitamin prenatal, yang biasanya mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat, dan nutrisi lain.
"Makanan ibu yang mengandung makanan nabati dapat mengurangi risiko komplikasi, termasuk diabetes gestasional," ujar Levin.
Ketika Clark mengandung anak kembar, dia beralih ke pola makan vegan setelah satu tahun menjalani vegetarian. Namun ia mengalami mual dan asam lambung naik serta kehilangan nafsu makan. "Saya tidak bisa melihat salad atau apa pun yang hijau," ujarnya.
Satu-satunya makanan yang aman buat perutnya adalah kentang rebus, telur, dan ayam. "Saya melanggar pola makan vegetarian karena saya menginginkan pertumbuhan bayi dengan baik," katanya. "Kurang berat badan sama risikonya dengan kelebihan berat badan selama kehamilan."