Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara Jakarta pada Sabtu pagi ini, 9 September 2023, terukur masih tidak sehat. Menurut situs IQAir, Jakarta memiliki indeks kualitas udara sebesar 165 atau keempat terburuk di antara kota besar di dunia pagi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Konsentrasi polutan debu halus PM2,5 di udara yang terukur dari jaringan 27 stasiun yang ada sebesar 82,5 mikrogram per meter kubik. Ini setara 16,5 kali ambang batas WHO. Pengukuran per pukul 6 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tiga stasiun kualitas udara paling berpolusi terdata di Pulomas, Kayu Putih, dengan indeks 187, diikuti Jimbaran 2 dan Pasir Putih masing-masing dengan indeks 183 dan 182. Secara umum, 22 dari 24 stasiun yang ada menunjukkan hasil pengukuran indeks yang tergolong kualitas udara tidak sehat.
Sementara, indeks standar pencemaran udara yang diukur Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada pagi ini menunjukkan kualitas udara Jakarta--berdasarkan polutan yang sama--umumnya tergolong sedang. Artinya, tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika.
Data ISPU berdasarkan sebaran empat alat atau stasiun pemantauan yang ada di Bundaran HI, Kebon Keruk, Kelapa Gading, dan Jagakarsa. Satu stasiun di Lubang Buaya menunjukkan kualitas udara tidak sehat atau tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.