Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah menjamurnya mesin bensin dan mobil listrik, masih ada sebagian pemilik mobil yang memilih mesin tipe diesel. Hal ini karena mesin diesel disebut lebih tahan lama ketimbang mesin berbahan bakar bensin. Setidaknya ada tiga alasan utama mengapa hal tersebut bisa dibuktikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melansir Engineerine, mesin diesel merupakan jenis mesin pembakaran internal yang berbeda dari mesin bensin. Pembakaran bahan bakar solar terjadi di ruang bakar ketika piston mendekati titik mati selama proses kompresi. Ini adalah pembakaran spontan di bawah pengaruh suhu dan tekanan tinggi dari udara yang terkompresi.
Berapa Lama Mesin Diesel Mampu Bertahan?
Jika ingin membeli mobil dengan fitur seperti kehandalan, kokoh, dan berumur panjang, mesin diesel bisa menjadi pilihan terbaik. Melansir Car From Japan, mobil yang dilengkapi mesin bensin dapat berjalan sekitar 250.000-300.000 mil. Sedangkan mesin diesel mampu bertahan hingga angka 1.500.000 mil sebelum kinerjanya berkurang,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dari angka tersebut, diperkirakan mesin diesel dapat beroperasi selama kurang lebih 30 tahun jika dirawat dengan baik. Dengan kata lain, dapat bertahan hampir dua kali lebih lama ketimbang mesin bensin. Tentunya masih ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi ketahanan mesin diesel. Mulai dari seberapa sering dilakukan perawatan mesin, gaya pengemudi, hingga faktor eksternal lainnya.
Alasan Mesin Diesel Lebih Tahan Lama
Mobil atau kendaraan bertenaga diesel biasanya dibuat dengan bahan tugas berat. Solar adalah salah satu bahan bakar yang hanya dapat menguap pada suhu tinggi (berkisar antara 175-370 derajat Celcius). Hal ini berkontribusi dalam membatasi keausan mesin selama penggunaan. Dilansir dari Capital Reman Exchange, berikut tiga alasan mengapa mesin diesel lebih tahan lama daripada mesin bensin.
1. Desain Mesin Diesel Lebih Bagus
Terdapat perbedaan mendasar antara desain mesin diesel dan mesin bertenaga bensin. Desain mesin diesel digerakkan oleh roda gigi sehingga dapat dengan mudah diperbaiki dan tidak pernah kehilangan waktu. Pada mobil diesel, menggunakan pompa air dan oli yang digerakkan roda gigi untuk mengatasi risiko jatuhnya komponen utama. Selain itu, mesin diesel memiliki injektor bahan bakar dan juga pendinginan mandiri yang bagus yang akan meminimalkan kemungkinan panas berlebih.
2. Mesin Diesel Berjalan pada RPM Rendah
Mesin diesel cenderung memiliki RPM rendah karena memiliki stroke length yang lebih panjang dan lebih berat. Dengan tekanan yang lebih besar, mereka dapat menghasilkan banyak torsi. Tidak seperti mesin bensin, mesin diesel dengan kapasitas dan jumlah silinder yang sama selalu mendominasi torsi. Dengan struktur empat silinder segaris yang lebih tebal, mesin diesel dengan mudah mencapai torsi lebih dari 450 Nm hanya dari putaran 1.500-1.800 RPM.
3. Bahan Bakar Solar, Pelumas yang Sangat Baik
Bahan bakar diesel adalah minyak ringan dan dapat mengurangi viskositas minyak pelumas, tetapi tidak sampai pada tingkat yang sama dengan bensin. Seperti diketahui, solar merupakan salah satu bahan bakar yang hanya dapat menguap pada suhu tinggi. Kondisi ini mampu berkontribusi dalam membatasi keausan mesin. Sementara bensin cenderung memecah oli dari dinding silinder, yang memicu berbagai masalah serius.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Inilah Kelebihan dan Kekurangan Mobil Diesel