Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANDUNG - Rektorat Institut Teknologi Bandung meminta 750-an mahasiswa yang tinggal di asrama kampus tidak pergi. Mereka diminta berdiam di asrama sejak 21 Maret lalu untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris ITB Widjaja Martokusumo mengatakan rektorat sedang menghitung keperluan harian mahasiswa, seperti makanan dan minuman. Para mahasiswa ini tersebar di lima asrama di Bandung dan Jatinangor, Sumedang, termasuk sebuah asrama mahasiswa internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Total penghuni asrama berjumlah1.400-an orang, tapi sekitar 670 mahasiswa memilih pulang ke rumah. "Mereka sebenarnya sudah diminta untuk tidak pulang untuk mengurangi kemungkinan terpapar Covid-19," kata Widjaja, kemarin. Namun ITB tidak bisa melarang kehendak orang tua yang meminta anaknya pulang.
Dalam protokol ITB, mahasiswa yang tinggal di rumah kos dan asrama diminta tidak meninggalkan Bandung atau Jatinangor untuk membatasi kemungkinan penyebaran virus ke daerah lain.
Ketentuan yang sama diterapkan Universitas Padjadjaran secara bertahap, terhitung sejak Senin 23 Maret lalu hingga waktu yang belum ditentukan. Berdasarkan data per Jumat, 20 Maret 2020, tercatat ada 364 mahasiswa yang masih tinggal di asrama mahasiswa Bale Wilasa, Jatinangor. Selain mahasiswa Bidikmisi, beberapa di antaranya adalah mahasiswa internasional. "Mereka masih tinggal di asrama karena belum sempat pulang," ujar Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi, Sabtu, 21 Maret lalu.
Kebutuhan sehari-hari para mahasiswa di asrama itu, terutama makanan dan obat-obatan, nantinya dipasok para dosen serta tenaga kependidikan yang tergabung dalam Pusat Riset Kebencanaan dan berintegrasi dengan Satuan Tugas Covid-19 Unpad. Sumber dana pasokan gratis itu berasal dari Unpad dan hasil donasi. ANWAR SISWADI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo