Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Joko Agus Setyono mengatakan Jakarta terbuka untuk menerima kesempatan kerja sama Ho Chi Minh City, Vietnam. Pada saat ini Jakarta sedang dalam proses memenuhi tantangan sebagai kota global dan menjadi kota bisnis setelah tak lagi menyandang status sebagai Ibu Kota Negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam bentuk kerja sama sister city yang lebih intensif antarkota dan sangat mendukung sekiranya Ho Chi Minh City berminat melakukan studi banding tentang transportasi dan mitigasi permasalahan lingkungan,” kata Joko Agus dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Selasa kemarin, Sekda DKI mewakili Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono menerima kunjungan Wakil Ketua Komite Rakyat Ho Chi Minh City, Bui Xuan Cuong bersama Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Ho Chi Minh City, Agustaviano Sofjan, serta enam belas delegasi dari berbagai departemen Pemerintah Kota Ho Chi Minh City, di Balai Kota Jakarta.
Menurut Joko Agus, pertemuan tersebut mendiskusikan potensi kerja sama sister city atau kota kembar antara Jakarta dan Ho Chi Minh City di bidang transportasi dan pariwisata.
“Harapannya, pertemuan ini dapat ditindaklanjuti dengan mengembangkan kerja sama, serta menciptakan sinergi yang baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat di kedua kota,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Daerah DKI Jakarta Marulina Dewi mengatakan Ho Chi Minh City dan Jakarta memiliki banyak kesamaan karakteristik, sehingga menjadikan Ho Chi Minh City sebagai mitra kerja sama yang prospektif, terutama dalam mewujudkan Jakarta menjadi kota global sekaligus penggerak ekonomi di kawasan ASEAN.
Menurut dia, untuk kemitraan di bidang transportasi, MRT Jakarta sudah memiliki kerja sama pelatihan personel dengan Ho Chi Minh City Urban Railways No. 1 Company Limited (HURC 1) selaku pengelola HCM Metro. “Di masa depan, diharapkan agar kerja sama ini dapat diperluas dan ditingkatkan,” ucapnya.
Marulina turut menyampaikan potensi pariwisata antarkedua kota sangat layak digali lantaran sudah terdapat faktor pendukung, yaitu penerbangan langsung maskapai VietJet dari Ho Chi Minh City ke Jakarta, kebijakan bebas visa wilayah ASEAN, dan perpanjangan masa tinggal bagi wisatawan kedua negara menjadi 45-90 hari.
“Kami harap agar di masa depan, kemudahan perjalanan ini dapat mendukung peningkatan volume perdagangan, bisnis, dan investasi antarkedua kota,” kata Marulina.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komite Rakyat Ho Chi Minh City Bui Xuan Cuong mengungkapkan kunjungan itu merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke luar negeri yang dilaksanakan paralel dengan partisipasi Ho Chi Minh City dalam ASEAN Business and Investment Summit (ABIS).
Selama pelaksanaan kunjungan, delegasi Ho Chi Minh City turut menyampaikan apresiasi atas kondisi jalan yang lancar serta tata ruang kota Jakarta yang baik.
Menurutnya, sebagai kota bisnis dan kota terbesar di Vietnam, Ho Chi Minh City sedang melakukan upaya reformasi pada sistem transportasi public dengan melakukan digitalisasi dan penyederhanaan manajemen pelayanan kota, serta membangun strategi untuk menarik investor dan mitra kerja sama. “Kami berharap dapat melanjutkan kerja sama yang baik dengan Jakarta,” tuturnya.