Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta ditunjuk menjadi tuan rumah Kongres Dunia Asosiasi Penerbit Internasional (IPA) 2022 yang berlangsung pada 10-12 November 2022 di Fairmont Hotel, Senayan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kongres ke-33 IPA ini adalah yang pertama kali diadakan di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Selain itu, pada 2021 Jakarta baru saja ditetapkan sebagai City of Literature UNESCO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan ini adalah hasil kerja sama Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf), dengan International Publishers Association (IPA), Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Komiter Jakarta Kota Buku, dan Jakarta Experience Board (JXB).
Kongres ini akan diisi dengan seminar yang mengangkat isu-isu dan informasi terbaru seputar industri penerbitan dan perbukuan.
Kemudian, tema yang diangkat pada kongres tahun ini yaitu ‘Reading matter, embracing the future’.
“Jakarta sebagai pusat dan titik awal industri penertiban Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa buku memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jakarta,” kata Ketua Komite Jakarta Kota Buku, Laura Prinsloo, di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta, Rabu, 9 November 2022.
Kapabilitas Jakarta dengan luas wilayah 661,5 km sebagai kota besar modern yang mampu menyelenggarakan acara berkelas internasional memang tidak lagi perlu diragukan. Sistem transportasi kota Jakarta dapat melayani 30 juta orang dan juga dinobatkan sebagai pemenang Sustainable Transport Award 2021.
Tidak hanya didukung dari infrastruktur dan transportasi yang memadai, Jakarta adalah tuan rumah salah satu pameran buku terbesar di ASEAN yaitu Indonesia International Book Fair (IIBF).
IIBF merupakan acara internasional tahunan yang diselenggarakan oleh IKAPI, yang telah diselenggarakan sebanyak 41 kali, yang tahun ini diselenggarakan pada 9-13 November 2022, bersamaan dengan Kongres Penerbit Internasional ke-33.
Semua pihak terlibat siap menyambut tamu okal maupun internasional dalam perhelatan Kongres IPA ke-33. Antusiasme peserta begitu tinggi ditandai dengan kehadiran 661 peserta perwakilan penerbit dari 63 negara.
Menurut Ketua Umum IKAPI Pusat, Arys Hilman Nugraha, dalam menghadapi disrupsi teknologi yang dipercepat oleh pandemi, industri buku tidak akan pernah sama lagi.
Dia menilai, perkembangan teknologi hingga kondisi kehidupan global pascapandemi telah menghadirkan tantangan baru bagi industri ini.
“Selama kongres nanti akan dibahas isu pengembangan platform, hak cipta, peluang baru, hingga pendistribusian buku sehingga setiap pelaku yang bergelut langsung di lapangan serta para pembuat kebijakan lebih mengerti perkembangan industri buku dan penerbitan yang sedang dan akan berlangsung,” ujar Arys.
Lalu, dia menyampaikan, keberhasilan kongres ini akan menjadi dedikasi Jakarta bagi Indonesia dan dunia untuk membangun kesejahteraan masyarakat baik lokal maupun global lewat buku.
Pada waktu yang sama, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Gumilar Ekalaya menyampaikan rasa sangat bangga kepada Jakarta yang bisa menyelenggarakan kegiatan kongres ke-33, dan kita yang sebagai tuan rumahnya di tahun ini.
“Jadi, ini salah satu wujud ya dari Jakarta, dan inilah bentuk nyatanya yang bahu membahu melaksanakan kegiatan ini diantara dinas pariwisata dengan IKAPI, JXB dan komunitas lainnya sehingga ini bisa berjalan dengan baik,” ucap dia.
“Dan ini juga memang merupakan kewajiban kami ya untuk kegiatan ekonomi kreatif, untuk mengembangkan sehingga menjadi sebuah gunung untuk perekonomian di Indonesia,” tutur Gumilar.
Selain itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menuturkan bahwa dalam pengembangan industri buku dan literasi, penunjukan Jakarta sebagai tuan rumah Kongres Penerbit Internasional ke-33 merupakan hal yang patut diratakan sebagai hasil kerja sama masyarakat, pelaku dan Pemprov DKI Jakarta.
“Oleh Karena itu, kongres ini menjadi upaya bekelanjutan Jakarta untuk menyelenggarakan lebih banyak kegiatan terkait buku dan penertiban di dalam kota, antarkota dan antarnegara,” ujarnya dalam keterangan.
ALIYYU MEDYATI