Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jalan Berliku Merayu Rahardi

Lewat berbagai cara, Akbar berusaha membujuk Rahardi agar mau berkorban dalam kasus Buloggate. Termasuk lewat jalur Habibie.

12 Mei 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERTEMUAN Hotel Gran Mahakam sesungguhnya cuma potongan kecil dari jalan panjang Akbar "menekan" Rahardi. Pertemuan di hotel berarsitektur klasik di kawasan Jakarta Selatan itu, 10 Oktober tahun lalu, bukan satu-satunya kesempatan yang dipakai Akbar buat melokalisasi penyalahgunaan dana Bulog di pihak Rahardi, bekas kepala Bulog itu. Sebelum "skenario Mahakam"—sebut saja begitu—terungkap di persidangan Rahardi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa pekan lalu, ada sederet upaya lain Akbar memepet Rahardi.

Pertengahan September tahun lalu, misalnya, dua pekan menjelang Rahardi mendarat di Jakarta dari Boston, AS, selembar proposal masuk ke mesin faksimilenya. Si pengirim adalah Yan Juanda, pengacaranya. Faks berisi permintaan dari Akbar agar Rahardi setuju bila dikatakan pengucuran dana Bulog berada dalam skema penyaluran sembako oleh Yayasan Raudatul Jannah. Rahardi menolak skenario itu.

Ketika Rahardi transit di Singapura dalam perjalanan pulang ke Jakarta dua pekan kemudian, ia ditemui trio peng-acara Akbar yang ditemani seorang fungsionaris Golkar, Setya Novanto. Tim Golkar itu membawa pesan Jakarta agar Rahardi tak asal "bernyanyi" jika diperiksa Kejaksaan Agung. Di Singapura, ia kabarnya juga ditemui Wiranto. Sang Jenderal berpesan supaya Rahardi "tak memunculkan friksi baru" di Tanah Air. Baik tim Golkar maupun Wiranto, se-cara langsung atau lewat pengacaranya, kemudian membantah ketika dimintai konfirmasi.

Rahardi tak menyanggupi apa-apa. Akbar mencoba mengubah taktik. Kini ia mendekati B.J. Habibie. Selain berkawan karib, Rahardi sangat mendengar omongan bekas presiden Indonesia itu. Salim Hutajulu, bekas sekretaris J.E. Habibie ketika menjabat Duta Besar Indonesia di Inggris, membenarkan adanya pendekatan itu.

Salim yang Sekjen Ikatan Alumni Fisip UI ini mengaku bahwa, sebulan sebelum Akbar ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung awal Januari lalu, dirinya diminta Habibie mendampingi JE alias Fanny Habibie. Buat apa Habibie menugasi Salim untuk mendampingi adik kandungnya? Habibie mengisyaratkan adanya kemungkinan tarik-menarik antara Akbar dan Rahardi. "Pak Habibie hanya minta agar semua kebenaran terungkap," ujarnya.

Konfirmasi pendekatan Akbar ke keluarga Habibie datang dari sumber TEMPO yang juga dekat dengan keluarga Habibie. Menurut dia, Ketua DPR itu memang pernah mendatangi Fanny. Pertemuan terjadi sekitar sepekan setelah pertemuan Gran Mahakam dan berlangsung di rumah Fanny di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Akbar datang sorangan saja.

Misi yang dibawanya adalah meminta tuan rumah merayu sang kakak agar membujuk Rahardi mengikuti skenario yang selama ini disodorkan dan mengambil alih semua tanggung jawab kasus Buloggate II. Mengapa semua ditimpakan ke Rahardi? Kubu Akbar menunjuk Rahardi bersalah karena tidak membuat berita acara ketika mengeluarkan dana Bulog itu. Kalau Rahardi mau mengikuti skenario ini, kabarnya ada iming-iming untuknya. Sebuah sumber menyebut-nyebut setumpuk bonus jika Rahardi mau ikut.

Betul begitu? Kepada Hadriani Pudjiarti dari TEMPO, Akbar tegas menolak mentah-mentah tudingan itu. Ia juga membantah meminta Habibie supaya membujuk Rahardi. Sementara itu, Fanny lebih diplomatis. "Saya paling tidak suka orang-orang politik. Jadi, kalau mereka mau seperti itu, tentu tidak ke saya," katanya kepada wartawan TEMPO Ardi Bramantyo.

Prasidono L., Budi Riza (TNR)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus