Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Minyak esensial atau essential oil diekstrak tanaman. Minyak ini benar-benar murni dan tidak mengandung asam lemak.
Selain sebagai pengharum ruangan, minyak yang dikenal dengan atsiri ini menyimpan manfaat yang baik bagi kesehatan dan kecantikan. Essential oil diyakini dapat meredakan stres, mual, kram perut dan migrain. Penggunaannya juga cukup mudah, bisa langsung dihirup aromanya dan dioleskan langsung pada kulit.
Tapi hati-hati. Menghirup essential oil tertentu, seperti dilansir dari New York Times, Kamis, 13 Mei 2021, telah terbukti mempengaruhi sistem saraf pusat dan merangsang otak untuk melepaskan neurotransmitter seperti serotonin yang membantu mengatur suasana hati, mereka juga telah terbukti mengganggu fungsi normal hormon.
Ketika diaplikasikan ke kulit, beberapa ahli mengatakan bahwa dalam konsentrasi kecil mereka menawarkan manfaat antibakteri, namun banyak yang meyakini bahwa selain memberikan aroma yang harum pada produk, minyak ini lebih banyak memberikan kerugian daripada keuntungan.
David Petrillo, seorang ahli kimia kosmetik di Los Angeles, mengatakan penggunaan pada kulit hampir dipastikan beberapa di antaranya akan masuk ke aliran darah. Dia juga memberikan daftar efek samping umum yang akan terjadi pada kulit, termasuk kemerahan, luka bakar kimiawi, sakit kepala, bengkak, dan melepuh.
Dan meskipun banyak merek mempertahankan bahwa sifat antibakteri essential oil membantu dalam mengurangi jerawat, nyatanya mereka benar-benar dapat memperparah kondisi jerawat.
“Banyak klien kami dengan jerawat menggunakan merek perawatan kulit ‘cleaner’ yang benar-benar dapat menyumbat pori-pori karena minyak dan tumbuhan yang mereka formulasikan,” kata Sofie Pavitt, seorang ahli estetika di New York.
Meski sangat reaksi alergi bisa muncul dari minyak esensial apa pun, citrus oil termasuk lemon, jeruk dan bergamot, sangat berbahaya karena dapat bersifat fototoksik, yang berarti mereka beraksi terhadap sinar UV dan dapat menyebabkan kulit terbakar dan melepuh. Kulit kayu manis, cengkeh, serai, oregano, peppermint dan minyak melati juga diketahui menyebabkan iritasi.
Namun, essential oil yang paling sering mendatangkan malapetaka juga merupakan salah satu yang paling direkomendasikan oleh ahli naturopati dan penggemar perawatan kulit alami.
“Saya melihat begitu banyak pasien dengan jerawat atau jamur yang percaya bahwa minyak pohon teh merupakan obat ajaib untuk mengatasi hampir semua hal” kata Dr. Annie Gonzalez, dermatolog dari Miami.
Penggunaan minyak pohon teh berlebihan untuk masker wajah, atau untuk perawatan di tempat, pada akhirnya memperburuk kondisi kulit dan mengembangkan penyamaran tinea, infeksi jamur yang tertutup dan sering diperburuk dengan penggunanaan agen topikal.
Ini membuat Gonzalez lebih sulit untuk mendiagnosis masalah utama, dan menjadi lebih rumit untuk diperbaiki karena harus memperbaiki penghalang kulit yang telah terganggu oleh penggunaan minyak ini.
Baca juga: 5 Minyak Esensial Terbaik untuk Meningkatkan Pertumbuhan Rambut
Lalu bagaimana Anda bisa menggunakannya dengan aman? Gonzalez mengatakan bahwa sebagian besar yang mereka gunakan di industri kecantikan benar-benar berada di zona abu-abu, di mana beberapa orang yang menggunakannya tidak merasakan efek samping dan ada yang mengalami efek samping.
Maka dari itu, para ahli merekomendasikan untuk mencari minyak esensial dengan konsentrasi encer 0,5 hingga 1 persen atau lebih rendah, sebaiknya dicampur dengan minyak pembawa yang kurang reaktif seperti minyak argan atau kelapa. Karena banyak merek tidak mencantumkan konsentrasi, Anda bisa melakukan tes bau sederhana; jika sangat harum, lebih mungkin untuk menyebabkan iritasi pada kulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini