Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Manuver Mencalonkan Kaesang Pangarep Menjadi Wali Kota Depok

Dinasti politik Joko Widodo bakal menguat seiring dengan niat Kaesang Pangarep menjadi calon Wali Kota Depok. PDIP gerah.

2 Juli 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JALAN Kaesang Pangarep membangun siniar YouTube-nya seperti tak menghadapi berangkal. Lurus tanpa pecahan batu. Dirilis perdana pada Maret lalu, acara bertajuk “Depok Pertama” yang dibikin putra bungsu Presiden Joko Widodo itu telah mengundang berbagai pesohor. Dua bawahan ayahnya pun ikut mengisi acara itu pada Jumat, 16 Juni lalu.

Hari itu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. menyambangi studio milik PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat di Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan. GK Hebat adalah perusahaan kepunyaan Kaesang. Bergiliran, mereka menjadi bintang tamu dalam acara Kaesang itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pak Zulkifli datang sore hari, Pak Mahfud malamnya,” kata politikus Partai NasDem, Choky Sitohang, kepada Tempo pada Jumat, 30 Juni lalu. Choky yang hari itu juga menjadi tamu bersirobok dengan keduanya. Baik Mahfud maupun Zulkifli tak merespons pertanyaan yang dilayangkan ke nomor telepon seluler mereka.

Choky bercerita, sebagian besar acara yang dipandu langsung oleh Kaesang dan co-host Kiky Saputri itu membahas isu politik. “Seperti membicarakan rencana Kaesang maju sebagai calon Wali Kota Depok,” ujarnya. 

Menurut Choky, sejumlah tamu yang diundang ke studio Kaesang menyampaikan dukungan agar sahibulbait ikut dalam kontestasi pemilihan kepala daerah. Presenter yang sempat berbincang empat mata ini pun ikut mendukung Kaesang. “Amin, amin, amin. Doakan saja, ya,” tutur Choky menirukan Kaesang yang berbicara sambil mengatupkan kedua tangannya. 

Kaesang, 28 tahun, belakangan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk maju sebagai calon Wali Kota Depok, Jawa Barat. Seiring dengan rencana tersebut, Komisaris RANS Entertainment—perusahaan milik Raffi Ahmad—itu merombak tayangan YouTube-nya. Program siaran mingguan yang semula menyajikan talk show hiburan beralih ke politik. 

Tayangan YouTube bertajuk "Podcast Depan Pintu" yang menampilkan bincang-bincang Kaesang Pangarep (kiri) dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha Djumaryo. Tangkapan Layar Youtube.com/Kaesang Pangarep by GK Hebat

Dua kolega Kaesang bercerita, bos Sang Pisang itu memang menjadikan YouTube sebagai salah satu kendaraannya terjun ke dunia politik. Rencananya Kaesang akan terus mengundang tokoh politik untuk ikut membahas berbagai persoalan di Kota Depok.

Lima narasumber yang pernah berbincang dengan Kaesang mengatakan Direktur Utama Persis Solo itu pernah mengungkapkan niatnya terjun ke dunia politik awal tahun ini. Ia mengincar kursi nomor satu di Depok karena berbagai persoalan di kota itu kerap menjadi perbincangan di media sosial. Misalnya kemacetan dan kesemrawutan di kota yang berbatasan dengan Jakarta itu.

Menurut narasumber yang sama, Kaesang merasa tertantang berlaga di Depok. Ia tak ingin meniru jejak kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang menang mudah di Solo, kota yang pernah dipimpin ayah mereka, Jokowi. Pada pemilihan Wali Kota Solo, yang digelar Desember 2020, Gibran mendulang 86,53 persen suara.

Rencana Kaesang itu telah dibahas dalam pertemuan keluarga Jokowi di Solo, Jawa Tengah, saat libur Idul Fitri, April lalu. Kepada keluarga besarnya, Kaesang mengutarakan hasrat masuk ke dunia politik dengan menjadi kepala daerah. 

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, 8 Desember 2022. Antara/Aloysius Jarot Nugroho

Informasi serupa pernah disampaikan Gibran kepada sejumlah wartawan di Solo pada 25 Januari lalu. “Saya bocorkan, dia mau ke jalur eksekutif,” ujar putra sulung Jokowi itu. Dimintai tanggapan tentang pertemuan keluarga Jokowi di Solo, Gibran enggan berkomentar. “Tanyakan kepada Kaesang,” katanya melalui WhatsApp, Jumat, 30 Juni lalu.

Adapun Kaesang, dalam pernyataan video yang diunggah di YouTube pada pertengahan Juni lalu, menyampaikan bahwa peluang seorang pejabat eksekutif untuk membantu masyarakat lebih besar ketimbang pengusaha. “Seorang eksekutif itu bisa membantu orang dalam jumlah lebih banyak,” ucapnya. 

Meski rencana pencalonan Kaesang Pangarep dianggap memperbesar dinasti politik keluarga Solo—kakak ipar Kaesang, Bobby Nasution, yang juga menjadi Wali Kota Medan—Jokowi menyatakan merestui pilihan Kaesang. “Tugas orang tua itu merestui dan mendoakan,” kata Jokowi kepada wartawan di Jakarta Timur pada Rabu, 14 Juni lalu. 

Entah berhubungan entah tidak, pada pertengahan April lalu, saat dukungan untuk Kaesang mulai menggelembung, Jokowi menggelar kunjungan kerja ke Depok. Ia blusukan ke Pasar Pal Tugu, Cimanggis. Presiden juga hadir dalam peresmian hunian milenial terintegrasi di Margonda.

Baca: Keterlibatan Aparat dan Birokrat Memenangkan Kerabat Jokowi di Pilkada

•••

NIAT Kaesang Pangarep menjadi Wali Kota Depok membulat seiring dengan sokongan berbagai pihak. Pada awal April lalu, relawan Ganjar Pranowo, GP Center Depok, mendeklarasikan dukungan untuk Kaesang. Deklarasi itu disebut-sebut telah mendapat restu dari Kaesang.

Ketua GP Center Depok Thomas Djunianto mengatakan organisasinya mencongolkan nama Kaesang karena ia dianggap memiliki modal politik besar menjadi calon wali kota. Selain berstatus anak presiden, Kaesang populer di media sosial. Pengikutnya di Twitter 3,2 juta akun, ekuivalen dengan follower-nya di Instagram.

Acara Deklarasi Relawan Depok Kaesang Menang 'Sang Menang' wilayah Cilodong, pada 18 Juni 2023. Dok. Relawan Sang Menang

Kaesang pun dianggap bisa menghimpun dukungan dari partai nasionalis untuk menantang Partai Keadilan Sejahtera, yang menguasai kursi Depok-1 sejak 2006. “Apalagi Kaesang sosok baru yang bisa dianggap sebagai antitesis Mohammad Idris, Wali Kota Depok saat ini,” ujar Thomas kepada Tempo, Rabu, 28 Juni lalu.

Sebelum deklarasi, Thomas bertemu dengan Kaesang di Solo. Dalam diskusi di sebuah kafe, ia menceritakan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Depok tak cukup tinggi. Pada pemilihan kepala daerah 2020, lebih dari 30 persen pemegang hak suara—mayoritas dari kalangan milenial—memilih tak menggunakan hak pilih alias golput. Ujungnya, Thomas meminta Kaesang maju dalam pilkada Depok, yang digelar pada November 2024.

Menurut Thomas, Kaesang tak menolak. Ia justru meminta relawan memetakan respons warga Depok. “Kalau minat masyarakat untuk mendukung saya tinggi, saya siap,” tutur Thomas menirukan ucapan Kaesang.

Baca: Langkah Kuda Menantu Jokowi

Dimintai tanggapan mengenai pertemuannya dengan Thomas, Kaesang tak merespons pertanyaan yang dikirim Tempo ke nomor telepon pribadinya. Namun dalam video yang diunggah oleh akun YouTube politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Denny Wahyudi atau Denny Cagur, Kaesang menuturkan bahwa GP Center yang pertama kali melambungkan namanya.

Sepekan seusai pertemuan di Solo, tepat 1 April lalu, GP Center mendeklarasikan dukungan untuk Kaesang. Tanggal deklarasi itu disebut-sebut sudah diketahui oleh Kaesang. Thomas, pengurus GP Center, acap berkomunikasi dengan Kaesang melalui telepon seluler untuk melaporkan pergerakan relawan.  

Senyampang dengan itu, relawan pendukung Jokowi sejak ia menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, Galang Kemajuan Center (GK Center), mulai bergerak. Sebagian pengurusnya juga anggota GP Center. GK Center mendirikan sayap organisasi relawan pendukung Kaesang bernama Gue Kaesang. Relawan itu jua yang membentuk grup perpesanan instan untuk menggalang suara. 

Anggota grup Gue Kaesang berjumlah 300 orang. Pengurus organ relawan tersebut, Ananta Agung Junaedy, mengklaim anggotanya mayoritas warga Depok. Di dalam grup itu, pengurus rutin membagikan pelbagai informasi mengenai Kaesang. Tujuannya adalah membentuk opini publik yang positif tentang anak bungsu Jokowi tersebut.

“Tugas relawan memperbanyak dukungan. Dengan begitu, bisa meyakinkan partai-partai politik agar mau mengusung Mas Kaesang,” kata Ananta kepada Tempo pada Selasa, 20 Juni lalu.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengekor untuk mendeklarasikan Kaesang. Wakil Ketua Dewan Pengurus Daerah PSI Depok Icuk Pramana Putra mengatakan partainya tak perlu menggelar perundingan bersama seperti di daerah lain. Sebab, PSI merupakan loyalis Jokowi. Selain itu, tingkat keterpilihan Kaesang di Depok terbilang tinggi.

Icuk merujuk pada survei internal PSI yang menyebutkan lebih dari 50 persen warga Depok akan memilih Kaesang. Ia juga mengacu pada pelbagai jajak pendapat di media sosial. Salah satunya sigi yang dibuat oleh akun lokal, Depok 24 Jam. “Polling di akun itu, 74 persen warga Depok setuju Kaesang maju,” ucap Icuk saat dihubungi pada Selasa, 20 Juni lalu.

Awal Juni lalu, Ketua Umum PSI Giring Ganesha Djumaryo memboyong belasan politikus partainya ke studio Kaesang saat diundang sebagai bintang tamu. Sebagian mengenakan kaus bertulisan “Sang Menang”, relawan yang dibentuk politikus PSI untuk mendukung Kaesang.

“Kaesang berterima kasih karena sudah dibentuk relawan,” kata Sigit Widodo, koordinator Sang Menang sekaligus juru bicara PSI, di Menteng, Jakarta, Senin, 19 Juni lalu. Setelah itu, Kaesang berdiskusi selama sekitar sepuluh menit dengan pendukungnya.

Seusai pertemuan itu, kader PSI gaspol menebar seratusan spanduk bergambar Kaesang di sebelas kecamatan di Depok sejak awal Juni lalu. Partai loyalis Jokowi itu juga menyewa papan baliho di tepi Jalan Margonda. Biaya sewanya sekitar Rp 20 juta per bulan. Pada baliho itu terpajang foto Kaesang berkemeja putih sembari menggenggam setangkai mawar.

Belum lama ini PSI mengganti foto di baliho dukungan tersebut atas permintaan Kaesang. Menitip pesan kepada seorang politikus PSI melalui asisten pribadinya, Kaesang ingin gambarnya di baliho itu diganti dengan foto anyar. Akhirnya muncul rupa Kaesang memakai kemeja putih, dasi, dan peci hitam.

“Kami anggap permintaan mengganti foto itu sebagai bentuk persetujuan Mas Kaesang untuk didukung sebagai calon Wali Kota Depok,” ujar Sigit. Dalam baliho itu pun terpajang tulisan berbunyi “Kaesang Wali Kota”. Toh, Kaesang tak memprotes narasi tersebut. 

Baca: Jurus Kaesang Memburu Tiket PDIP 

•••

MASIFNYA dukungan kepada Kaesang Pangarep untuk menjadi calon Wali Kota Depok membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan gerah. Sebab, pencalonan itu digembar-gemborkan oleh Partai Solidaritas Indonesia.

PDI Perjuangan adalah penyokong utama Joko Widodo saat pemilihan Wali Kota Solo, pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, dan dua kali pemilihan presiden. Anak serta menantu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, juga mendapat tiket dari partai banteng. 

Sekretaris PDIP Kota Depok Ikravany Hilman menilai PSI seperti melangkahi partai keluarga Kaesang. PSI juga dianggap terburu-buru mendeklarasikan dukungan. “Sekarang orang berfokus bicara pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif, tapi PSI sudah bicara pemilihan kepala daerah,” ucap Ikrav—panggilan Ikravany Hilman—di Depok, Rabu, 21 Juni lalu.

Ikravany Hilman. Istimewa

Ikrav berkali-kali menyindir langkah PSI mendukung Kaesang di grup WhatsApp yang berisi tim advokasi Sekolah Dasar Negeri 1 Pondok Cina. Sejumlah politikus PSI Depok juga bergabung di grup tersebut. Menurut Ikrav, PSI tampak ingin menarik anak ketiga Jokowi itu masuk partai mereka. “Di PDIP, dalam satu keluarga itu tidak diperbolehkan beda-beda partai,” tutur Ikrav.

Politikus PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, menuding dukungan PSI terhadap Kaesang tak lebih dari upaya partai tersebut mengerek efek ekor jas. Pada pemilihan anggota legislatif sebelumnya, PSI hanya memperoleh satu kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Depok. Dengan mengusung Kaesang, PSI menargetkan bisa memperoleh sepuluh kursi.

Keriuhan di Depok disebut-sebut membuat Presiden Jokowi memanggil Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni ke Istana Negara pada Kamis, 15 Juni lalu. Jokowi menanyai Raja tentang keseriusan PSI mendukung Kaesang di Depok. Dalam pertemuan itu, menurut sejumlah pengurus PSI, Jokowi meminta partai tersebut lebih kalem.

Raja tak berkomentar banyak soal perjumpaannya dengan Presiden. Namun, kata Raja, Jokowi membebaskan Kaesang memilih jalurnya. “Pak Jokowi sudah menjawab bahwa tugas orang tua merestui dan mendoakan,” ujar Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang itu.

Menghadapi situasi di Depok, PDI Perjuangan mengutus mantan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, ke kota itu pada Rabu, 21 Juni lalu. Menemui sejumlah relawan Ganjar Pranowo, Rudy—panggilan Hadi Rudyatmo—disebut-sebut mengukur dukungan untuk Kaesang. Dia dikenal dekat dengan keluarga Jokowi. Rudy, 63 tahun, mendampingi Jokowi saat ia menjadi wali kota pada 2010-2012.

FX Hadi Rudyatmo di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, 26 Oktober 2022. Antara/M Risyal Hidayat

Seorang politikus PDIP menyebutkan Rudy berencana mengundang Kaesang berdiskusi tentang keseriusan anak bungsu Jokowi itu masuk dunia politik. Termasuk menanyakan kemungkinan Kaesang bergabung dengan PDIP. Namun Rudy menyampaikan partainya tak tergesa-gesa mengajak Kaesang masuk ke PDIP. “Pilkada masih jauh,” ucap Rudy.  

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga berupaya mengelon Kaesang. Ia mengirim pesan yang menyebutkan bahwa PDIP terbuka jika Kaesang ingin terjun ke dunia politik. Hasto pun mengirimkan buku digital tentang ideologi partai.

“Judulnya Politik Membangun Peradaban,” kata Hasto saat ditemui Tempo di Gelora Bung Karno, Senayan, Sabtu, 24 Juni lalu. Kaesang membalas singkat pesan tersebut. “Siap.”

Presiden Joko Widodo didampingi Kaesang Pangarep, di Jakarta, 12 Agustus 2018. Tempo/M. Taufan Rengganis

Di luar PDI Perjuangan, partai lain ngebet mendukung Kaesang Pangarep sebagai calon Wali Kota Depok. Partai Amanat Nasional bahkan telah menghimpun nama kadernya yang akan disandingkan dengan Kaesang. Misalnya Ketua Fraksi PAN di DPRD Jawa Barat, Muhamad Hasbullah Rahmad.

Sekretaris Dewan Pengurus Daerah PAN Kota Depok Nurhasan mengatakan partainya mendukung pencalonan Kaesang. “Kota Depok welcome dengan anak muda yang bisa membawa perubahan,” ujar Nurhasan, Kamis, 29 Juni lalu.

Partai Golkar pun siap menyokong Kaesang meski telah menetapkan Ketua Dewan Pengurus Daerah Golkar Depok Farabi A. Rafiq sebagai bakal calon wali kota. Menyitir Airlangga Hartarto—Ketua Umum Partai Golkar—Farabi mengatakan partainya menyambut jika anak ketiga Jokowi itu masuk ke jalur politik. “Untuk berkolaborasi, kami siap,” ucapnya.



Sebagaimana Golkar, Partai Gerindra menyambut Kaesang untuk berlaga dalam pemilihan kepala daerah. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, jika rencana itu benar, Kaesang sebagai anak muda dapat memimpin Depok dengan pendekatan yang lebih baru. “Kabar membahagiakan,” tutur Muzani kepada wartawan, Sabtu, 10 Juni lalu.

Baca Opini Tempo: Bahaya Masuknya Anak dan Menantu Jokowi ke Dalam Politik

Orang dekat Istana menuturkan, Kaesang sebenarnya sedang menyiapkan ekspansi bisnisnya di Depok. Bisnis itu memiliki slogan Depok Pertama. Sejumlah pihak kemudian menganggap rencana Kaesang ke Depok sekadar trik pemasaran. 

Walau begitu, kepada sejumlah politikus Partai Solidaritas Indonesia dalam acara siniarnya, Kaesang Pangarep menyatakan rencananya berlaga di Depok bukan omong kosong. “Serius, dong,” ujar juru bicara PSI, Sigit Widodo, menirukan ucapan Kaesang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Raymundus Rikang, M. Julnis Firmansyah, Septia Ryanthie dari Solo dan Ricky Juliansyah dari Depok berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Gaspol Pangeran Solo" 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus