Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Cara Gibran Rakabuming Raka Menjadi Gubernur

Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution berpeluang jadi calon gubernur. Benarkah ada keistimewaan untuk pembangunan di Solo?

2 Juli 2023 | 00.00 WIB

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (tengah) menyampaikan paparan bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution (kiri) dan komedian Babe Cabita saat Talkshow Medan Kolaborasi di Medan, Sumatera Utara, 16 Mei 2023. Antara/Yudi
Perbesar
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (tengah) menyampaikan paparan bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution (kiri) dan komedian Babe Cabita saat Talkshow Medan Kolaborasi di Medan, Sumatera Utara, 16 Mei 2023. Antara/Yudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

BERTEMU dengan Presiden Joko Widodo pada Mei lalu, Budi Arie Setiadi ikut menyinggung nama Gibran Rakabuming Raka saat berdiskusi. Budi, Ketua Umum Relawan Projo, menyebutkan bahwa putra pertama Jokowi itu lebih berani daripada ayahnya. “Dua kali lebih berani,” ujar Budi menceritakan pertemuannya dengan Jokowi itu kepada Tempo, Selasa, 27 Juni lalu.

Pembicaraan tentang Gibran mengalir karena Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, itu menjadi perbincangan dalam kontestasi politik nasional. Gibran digadang-gadang menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo akan maju sebagai calon presiden untuk ketiga kalinya dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

Syarat usia calon presiden dan calon wakil presiden dalam Undang-Undang Pemilu adalah 40 tahun. Gibran, kini berusia 35 tahun, tak bisa maju karena ada aturan itu. Pasal usia itu kini digugat oleh Partai Solidaritas Indonesia serta beberapa kepala daerah ke Mahkamah Konstitusi. Para penggugat menginginkan usia pencalonan turun, menjadi 35 tahun, atau sama seperti usia Gibran. 

Mahkamah Konstitusi disebut-sebut bakal mengeluarkan putusan gugatan ini pada pekan pertama Juli. Gibran menolak gagasan ia dijadikan calon wakil presiden. “Saya kan umur masih belum cukup, ilmu belum cukup, pengalaman belum cukup,” ucap Gibran, Kamis, 25 Mei lalu.

Adapun Jokowi meminta putranya tak didorong sebagai calon wakil presiden. Budi Arie mengungkapkan, Jokowi menilai anaknya masih perlu membuktikan kemampuannya. “Presiden bilang Gibran baru dua tahun menjadi kepala daerah,” kata Budi Arie. Gibran dilantik sebagai wali kota pada 26 Februari 2021.

Nama Gibran juga masuk bursa calon Gubernur DKI Jakarta ataupun Jawa Tengah. Sigi Indikator Politik Indonesia pada Mei lalu menunjukkan elektabilitas Gibran di DKI sebesar 10,3 persen. Ia tertinggal dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, 23,3 persen. Di Jawa Tengah, berdasarkan survei Charta Politika pada Oktober 2022, elektabilitas Gibran mencapai 37,7 persen.

Dua politikus Gerindra bercerita, bos mereka, Prabowo Subianto, pernah berdiskusi dengan Gibran mengenai peluang menjadi gubernur. Dalam pertemuan di rumah Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Juni 2022, Prabowo bertanya tentang rencana Gibran selanjutnya setelah memimpin Solo. Narasumber yang sama bercerita, Gibran mengungkapkan niatnya memimpin Ibu Kota. 

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengaku tak mengetahui adanya pembicaraan itu. Namun ia menilai Gibran berpotensi maju sebagai calon Gubernur Jakarta ataupun Jawa Tengah. “Dia punya rekam kerja yang baik. Solo berkembang pesat di bawah Mas Gibran,” ujarnya, Jumat, 30 Juni lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana dari Jakarta, Septia Ryanthie dari Solo, dan Mei Leandha dari Medan berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Perintah Donasi dari Lantai 19"

Hussein Abri

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, lulusan Universitas Pasundan, Bandung, ini banyak meliput isu politik dan keamanan. Reportasenya ke kamp pengungsian dan tahanan ISIS di Irak dan Suriah pada 2019 dimuat sebagai laporan utama majalah Tempo bertajuk Para Pengejar Mimpi ISIS.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus