Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepanjang 2023, wastra atau kain tradisional Indonesia menjadi tren fashion. Desainer senior Athan Siahaan memperkirakan tren ini makin booming. Pasalnya, mulai banyak desain wastra yang membuat anak muda mau memakainya. Tak hanya itu, wastra juga diminati warga asing. Bahkan bisa menembus jagat mode dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini wastra Indonesia yang sudah mendunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wastra Indonesia yang Mendunia
Batik
Batik merupakan salah satu wastra yang sudah cukup populer. Kain tradisional ini dibuat dengan canting dan memiliki motif hias yang berbeda-beda di setiap daerah. Pada 2009, batik Indonesia resmi diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Songket Minangkabau
Songket Minangkabau memiliki motif beragam dan dalam wujud simbol-simbol alam, terutama tumbuhan, seperti Bungo Malur, Kudo-Kudo, Kain Balapak Gadang, Pucuak Ranggo Patai, Pucuak Jawa, dan Pucuak Kelapa. Namun dua motif paling terkenal adalah Kaluak Paku dan Pucuak Rabuang. Dua motif ini memiliki makna mendalam. Motif Kaluak Paku bermakna introspeksi diri sebelum menilai orang lain. Sedangkan motif Pucuak Rabuang melambangkan kehidupan yang bermanfaat.
Songket Palembang
Songket Palembang diresmikan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada 2013. Sebagai kain tradisional yang diwariskan turun-temurun, wastra ini sarat akan makna filosofis, yaitu melambangkan kemakmuran, kejayaan, serta keberanian.
Lurik Yogyakarta
Kain yang ditenun dengan motif garis-garis searah ini biasanya terbuat dari serat kapas, serat kayu, serat sutra, atau serat sintetis. Meski sudah banyak digunakan untuk acara modern, kain lurik hingga kini masih digunakan untuk upacara adat, seperti mitoni dan labuhan.
Sasirangan Banjar
Berdasarkan catatan sejarah, kain Sasirangan Banjar dari Kalimantan Selatan ini sudah ada sejak abad ke-12. Kain ini memiliki teknik serta motif yang khas. Motif kain dibuat dengan teknik jelujur atau garis vertikal memanjang dari atas ke bawah. Ada tiga jenis motif utama yang dikenal masyarakat untuk membuat kain Sasirangan, yakni lajur, ceplok, dan variasi.
Tenun Lombok
Kain tenun Lombok ini cukup populer dan banyak dicari di kalangan kolektor hingga wisatawan di penjuru dunia. Proses pembuatan kain ini bisa memakan waktu puluhan hari dan memiliki nilai estetik yang memikat. Keindahan wastra ini berasal dari keuletan perempuan yang menenun dengan cara tradisional serta penggunaan kapas dan pewarna alami.
Endek Bali
Kain tenun yang berasal dari Bali ini pernah masuk koleksi Spring/Summer 2021 rumah mode ternama, Dior. Kain tenun Endek memiliki motif beragam dan penuh makna. Motif patra dan encak saji, misalnya, bersifat sakral serta hanya digunakan untuk upacara keagamaan. Sedangkan motif Endek lainnya, seperti flora, fauna, tokoh pewayangan, dan geometris, biasa dikenakan untuk kegiatan sosial atau sehari-hari.
FRISKI RIANA | KEMENTERIAN PARIWISATA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo