Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Ke-27 (COP27) di Sharm el-Sheikh, Mesir, 6-18 November 2022, Indonesia menyatakan komitmen iklim yang ambisius. Dalam Kontribusi yang Ditetapkan secara Nasional (NDC) yang Ditingkatkan atau Enhanced NDC, target penurunan emisi dengan kemampuan sendiri ditingkatkan dari 29 persen menjadi 31,89 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Target ambisius itu dianggap janji kosong karena aksi mitigasi yang tidak pro-lingkungan. Buktinya, pemerintah mengandalkan program bahan bakar nabati B40 dengan kandungan 40 persen minyak sawit untuk campuran solar serta co-firing atau pembakaran bersama biomassa kayu pada pembangkit listrik tenaga uap batu bara. Padahal keduanya sangat berpotensi menyebabkan terjadinya deforestasi. Program FOLU Net Sink 2030 juga hanya berfokus melindungi hutan alam berisiko tinggi dan ekstrem tinggi, padahal terdapat 9,67 juta hektare hutan alam yang tak terlindungi moratorium izin sehingga rentan mengalami deforestasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak-anak muda berdemonstrasi di arena COP27 Sharm el-Sheikh, Mesir, menyerukan delegasi COP27 memasukkan biaya dampak dan pemulihan lingkungan rusak akibat krisis iklim, 10 November 2022/TEMPO/ Bagja Hidayat
Artikel:
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo