Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kasus Pemukulan, Disdik Jabar Minta Sekolah Minta Maaf pada Siswa

Disdik Jawa Barat meminta sekolah meminta maaf atas perbuatan guru yang melakukan pemukulan terhadap siswa di SMAN 12 Bekasi.

14 Februari 2020 | 05.01 WIB

Ilustrasi pemukulan dengan ikat pinggang. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pemukulan dengan ikat pinggang. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung -Dinas Pendidikan atau Disdik Jawa Barat meminta sekolah meminta maaf atas perbuatan guru yang melakukan pemukulan terhadap siswa di SMAN 12 Bekasi. Selain itu sekolah juga harus melakukan mediasi antara guru tersebut dengan siswa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kami terus fokus menggulirkan program peningkatan kemampuan mental baik terhadap siswa maupun pengajar atau guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika Dewi, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 13 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurur dia menjaga mental dilakukan dengan berbagai program untuk menjamin tidak adanya kekerasan lagi di kalangan pelajar. "Saya tentu tidak lelah untuk mendorong para pengajar untuk menjaga mental mengajar dengan baik.”

Dalam pernyataannya Disdik Jabar juga menjatuhkan sanksi pencopotan jabatan guru SMAN 12 Bekasi yang aksinya viral tersebut. Guru tersebut dijatuhi sanksi pencopotan dari jabatan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

"Disdik Jabar bertindak tegas dalam menanggapi kasus ini. Sudah tidak zamannya lagi melakukan kekerasan untuk membina siswa supaya menjadi benar,” kata dia.

Sanksi pencopotan jabatan oknum guru tersebut dituangkan oleh Kepala SMAN 2 Bekasi leat Surat Keputusan Nomor 421/617/SMAN.12/BKS/XI/2019. Keputusan diambil mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Dewi mengatakan, Disdik Jabar mengecam tindakan oknum guru tersebut. “Hal itu (pemukulan) mencederai dunia pendidikan, padahal kami sudah meluncurkan berbagai program peningkatan kualitas mental, termasuk guru,” kata dia.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Casmadi mengatakan, guru yang viral tersebut sudah diminta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya, dan bersedia dipindahkan ke luar daerah jika masih mengulangi kesalahan yang sama.

Sebelumya, video aksi seorang guru sekolah di Kota Bekasi, Jawa Barat memukuli siswanya viral di media sosial. Video berdurasi sekitar 13 detik itu mulai menyebar sejak Selasa siang, 11 Februari 2020 lewat Instagram dan meluas ke Facebook.

Dalam video itu tampak ratusan siswa berkumpul di lapangan, yang perempuan berdiri dan laki-laki jongkok. Seorang siswa laki-laki berdiri kemudian dipukuli oleh seorang guru di bagian punggung dan kepala. Peristiwa ini terkonfirmasi di salah satu SMA Negeri Kota Bekasi pada Selasa pagi, 11 Februari 2020 lalu.

Humas sekolah tersebut, Irna mengatakan peristiwa itu bermula ketika Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan berinisial I mendapati ratusan siswa terlambat masuk sekolah. Rinciannya 100 laki-laki, dan 72 perempuan.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus