Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin tidak semua orang mengetahui Bell's Palsy. Bell's Palsy adalah penyakit yang menyerang saraf wajah. Penyakit ini ditemukan oleh Sir Charles Bell, seorang dokter berkebangsaan Skotlandia, pada abad ke 19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gejala paling nyata wajah terlihat miring. Ketika tersenyum, setengah wajah penderita Bell's Palsy tetap diam dan tidak bisa tersenyum lebar. Penyakit ini menyerang usia muda hingga tua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel lain:
Cara Mudah Cegah Penyakit Kronis, Hindari Dehidrasi
Penyakit TBC, Perhatikan Penyebab, Penularan, dan Gejalanya
Gejala awal biasanya hal-hal yang tidak biasa pada wajah, misalnya satu mata selalu mengeluarkan air sehingga perih dan tidak bisa menutup hingga rapat.
Hidung pada satu sisi tidak bisa bergerak atau dikembang kempiskan. Bibir pun begitu, saat mengunyah dan minum seringkali makanan atau air keluar begitu saja. Jadi, sebelah wajah mengalami kelumpuhan.
Beberapa cara bisa digunakan untuk mengatasi dengan anjuran dokter, misalnya mengompres wajah dengan air hangat, selain dengan obat dan fisioterapi atau terapi ringan sendiri di rumah. Isi botol kaca dengan air hanga, balut dengan kain terlebih dulu agar tidak terlalu panas saat menempel pada kulit.
Di ruang fisioterapi biasanya dilakukan sinar inframerah pada wajah sekitar 15 menit untuk memperlancar peredaran darah dan persiapan dilakukannya pemijatan.
Senam muka pun dilakukan dalam proses terapi ini, dengan melakukan beberapa ekspresi pada wajah seperti senyum, sedih, menutup kelopak mata, mengembungkan dan mencekungkan pipi, mengangkat alis, serta menggerakkan mulut menyebutkan huruf vokal. Dalam proses terapi ini dianjurkan untuk pergi ke fisioterapi agar hasilnya maksimal.
Baca juga:
3 Penyebab Telapak Tangan Berkeringat, Bukan Penyakit Jantung
Mager, Awas 3 Penyakit Ini Mengintai
-Hindari pemakaian secara langsung angin AC atau kipas pada muka.
-Gunakan masker saat mengendarai motor untuk menghindari debu dan angin.
-Cuci pakaian hingga bersih dan pastikan kering merata karena biasanya virus berada pada tempat yang lembab.
-Konsumsi makanan bergizi yang mengandung banyak vitamin seperti buah dan sayur untuk menjaga kesehatan fungsi saraf.
-Istirahat yang cukup dan tidur teratur serta menjaga kebersihan lingkungan.
-Jika dirasa mengalami gejala yang sama, ada baiknya cepat pergi ke dokter agar mendapat penanganan secara cepat dan tepat karena setiap orang mungkin mengalami diagnosis, gejala dan pemulihan yang berbeda.