Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kenapa Keringat Bisa Meninggalkan Noda pada Pakaian?

Keringat yang tersisa dapat menyebabkan munculnya noda dengan beberapa cara, termasuk keasamannya dan penggunaan deodoran.

16 Agustus 2021 | 05.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi berkeringat. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah melihat noda putih pada pakaian olahraga atau baju yang dipakai saat panas dan lembap? Banyak yang menanyakan apakah noda tersebut merupakan noda keringat atau bukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ya, kemungkinan besar itu adalah noda keringat. Setiap orang memiliki dua jenis kelenjar keringat, ekrin dan apokrin. "Kelenjar keringat ekrin ada di seluruh tubuh, sedangkan kelenjar keringat apokrin cenderung terfokus pada kulit kepala, ketiak, dan selangkangan," kata dokter kulit Erum Ilyas, kepada Livestrong.com. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelenjar keringat apokrin mungkin menjadi penyebab utama di balik noda pakaian. Ini karena kelenjar tersebut lebih besar, lebih terkonsentrasi dan berbaur dengan bakteri untuk menghasilkan bau badan dan reaksi lain, menurut tinjauan StatPearls pada Oktober 2020.

Keringat yang tersisa dapat menyebabkan munculnya noda dengan beberapa cara sebagai berikut. 

1. Keasaman keringat

Keringat memiliki pH asam karena mikronutrien seperti amonia dan bikarbonat (salah satu bahan dalam baking soda), menurut ulasan 2019 di Temperature.

Dan keasaman itu dapat berkontribusi pada noda keringat putih, kata Ilyas. "Kemungkinan pH asam keringat yang berinteraksi dengan pewarna tekstil dan antiperspiran yang mengarah pada efek pemutihan ini."

Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menemukan hubungan keduanya. 

2. Deodoran 

Penyebab lain dari noda keringat putih adalah produk yang digunakan untuk menghambat keringat, seperti deodoran dan antiprespirant.

Menurut National Library of Medicine Amerika Serikat, keringat secara alami tidak berwarna. Tetapi mineral dalam keringat dapat bereaksi dengan deodoran untuk membentuk noda, kata Ilyas. Deodoran juga dapat meninggalkan lapisan putih pada kulit yang menempel pada pakaian sehingga lama-kelamaan bisa mengubah warna kain, tambahnya.

"Keringat dapat bergabung dengan aluminium dalam antiperspiran untuk meninggalkan residu kuning pada pakaian, dan residu dari antiperspiran juga dapat berkontribusi pada noda ini," katanya.

3. Pewarna kain

Keringat dapat bereaksi dengan pewarna pakaian untuk menciptakan noda, menurut Ilyas.

"Pigmen dalam tekstil dapat berinteraksi dengan keringat untuk mengubah warna dan berpotensi mencerahkan atau menciptakan efek pemutihan pada pakaian," katanya.

4. Garam

Pernah memperhatikan garam pada pakaian setelah berolahraga? Saat keringat menguap setelah sesi olahraga, itu dapat meninggalkan garam yang mengkristal dan membentuk noda putih, menurut Universitas Columbia.

Untuk mengurangi efek keringat pada pakaian, Ilyas menyarankan agar selalu menggunakan antiprespirant sebelum olahraga untuk mengurangi keringat di area tertentu, sering-sering mencuci pakaian, serta mengendalikan keringat berlebih. 

Baca juga: Detoks Ketiak dari Antiprespirant dan Deodoran Bisa Bikin Bau Badan Berkurang?

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus