Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bau Badan Mulai Menyengat Saat Remaja, Apa Sebabnya

Bau badan bisa membuat seorang remaja dijauhi teman-temannya dan membuatnya tak percaya diri.

31 Oktober 2017 | 11.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bau badan. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bau badan seseorang bisa kian menyengat ketika memasuki masa remaja. Perubahan hormonal saat pubertas menjadi salah satu penyebabnya, selain masalah jerawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bau badan bisa membuat seorang remaja dijauhi teman-temannya dan membuatnya tak percaya diri. Berikut ini beberapa faktor penyebab masalah bau badan pada remaja, seperti dikutip dari Monjunction:

1. Perubahan hormon
Perubahan hormon yang dialami remaja seringkali menyebabkan masalah bau badan. Selama pubertas, kelenjar keringat aprokrin menjadi lebih aktif dan beberapa area tubuh seperti ketiak dan kulit kepala mulai memproduksi sebentuk keringat yang banyak mengandung minyak. Keringat yang berminyak ini dapat dengan mudah menarik bateri yang memecah partikel keringat sehingga memproduksi bau tidak sedap.

2. Kurang bersih
Remaja yang tidak menjaga kebiasaan kebersihan tubuh dan lingkungannya, semisal jarang mandi atau tidak menyikat gigi secara teratur, sering kali menderita masalah bau badan ataupun bau mulut yang tidak sedap.

3. Menderita penyakit
Remaja yang menderita penyakit kronis, seperti masalah ginjal dan hati seringkali mengeluarkan keringat berlebih dan mengalami masalah bau badan. Masalah kelebihan keringat ini dikenal sebagai hiperhidrosis yang menyebabkan remaja rentan akan aroma tubuh yang tidak sedap.

Buat kamu para remaja, lakukan berbagai kiat berikut untuk mencegah bau badan:

a. Menjaga kebersihan ketiak dan membersihkannya menggunakan sabun anti-bakteri untuk mengurangi produksi keringat pada kantung keringat ketiak dan mencegah endapan bakteri.

b. Menggunakan deodoran yang kuat untuk mencegah bau badan yang tidak sedap dari produksi keringat.

c. Rutin mandi untuk menghindari endapan bakteri pada kantung keringat.

d. Memakai pakaian yang berbahan serat natural seperti katun atau sutra untuk membantu penguapan keringat.

e. Hindari makan-makanan pedas dan berminyak karena dapat mendorong produksi keringat pada remaja.

f. Cuci kaki secara teratur dengan air dan gunakan kaus kaki berbahan katun untuk perawatan bau kaki.

Jika keringat terus keluar dalam jangka waktu lama, sebaiknya konsultasi ke dokter. Remaja yang menderita penyakit hati, ginjal atau diabetes dapat mengalami keringat berlebih dan perlu pemeriksaan untuk mengatasi masalah tersebut.

DWI NUR SANTI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus