Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata membenarkan kader dan simpatisan partainya telah mendatangi kantor redaksi Radar Bogor pada 30 Mei 2017. Kedatangan mereka untuk menyampaikan keberatan atas pemberitaan di harian lokal itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dalam edisi Rabu, Radar Bogor membuat headline berjudul ‘Ongkang-ongkang Kaki’ terkait gaji Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)," kata Dadang, Kamis, 31 Mei 2018.
Dadang menilai, berita itu telah memojokan Megawati sebagai pendiri sekaligus pemimpian PDI Perjuangan. Karena itu mereka meminta redaksi untuk memberikan ralat dan klarifikasi atas pemberitaan tersebut. “Hari ini, pihak redaksi sudah memuat klarifikasi yang kami minta,” katanya.
Baca: Radar Bogor Dirusak, LBH Pers Desak Polisi Usut Tuntas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja Anugrah menyayangkan aksi massa PDI Pejuangan yang dinilai arogan. "Kami sangat menyayangkan sikap arogansi massa mendatangi kantor Radar Bogor untuk menuntut klarifikasi,” katanya.
Dalam menyampaikan tuntutan, kata Tegar, massa melakukan intimidasi dan perusakan. "Mereka datang sambil mencaci maki dan melakukan pengerusakan terhadap sejumlah barang-barang yang ada di kantor," kata dia.
Tegar mengatakan, redaksi telah memenuhi tuntutan massa untuk memuat klarifikasi pada Radar Bogor edisi hari ini. Namun untuk tuntutan permitaan maaf dalam satu halaman, tidak bisa dipenuhi. "Permintaan maaf satu halaman itu kan bukan kewenangan kita, yang menentukannya Dewan Pers," kata dia.
Redaksi Radar Bogor belum memiliki rencana untuk melaporkan kader PDI Perjuangan ke polisi atas tindakan intimidasi dan perusakan. Namun rencana ini masih dikonsultasikan dengan pimpinan Jawa Pos sebagai pemilik Radar Bogor. "Kami masih berkoordinasi dengan pimpinan," kata dia.