Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Audrey Yu Jia Hui adalah wanita asal Surabaya yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Wanita yang dikenal dengan nama Audrey Yu ini lahir di Surabaya pada 1988, dan berhasil menyelesaikan SD dalam 5 tahun, SMP dalam 1 tahun, dan SMA dalam 11 bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di usia 10 tahun, dia memiliki skor TOEFL (Tes Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing) 573 dari 677 dan di usia 14 tahun dia mendapatkan skor TOEFL 670.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Audrey memiliki daya ingat fotografik. Dia bisa membaca buku sekali dan langsung paham substansinya. Tentu saja Audrey berhasil menarik banyak perhatian dengan kecerdasannya.
Baca juga:
Orang Jenius Kurang Bergaul, Benarkah?
Namun, karena memiliki pikiran yang terlalu maju, Audrey malah terkucil dari pergaulan dari kawan-kawan sebayanya. Audrey melewati masa kanak-kanak dan remaja nyaris tanpa memiliki rasa percaya diri.
Cara menghadapi anak jenius seperti Audrey tentu bukan suatu hal yang mudah. Orang tua memtiliki peran yang sangat besar untuk menghadapi anak yang jenius.
Dilansir dari New Kids Center, anak jenius perlu merasakan rasa cinta dari orang tua. Pertama, orang tua harus mengajarkan anak untuk bisa kerja sama dengan teman-temannya. Dengan mengajak anak untuk mengikuti aktivitas yang membutuhkan banyak kerja sama dengan teman-temannya, Anda mendorong anak tersebut untuk membangun koneksi dengan anak-anak sebayanya.
Artikel lain:
Wanita Bicara Sendiri, Bukan Aneh Tapi Tanda Jenius
Selain itu, ada beberapa cara lain untuk menghadapi anak jenius. Selain mengajak anak untuk membaca, ada cara-cara lain untuk belajar. Anda bisa mengajarkan anak untuk membangun berbagai macam hal bersama sebagai cara lain untuk belajar. Hal ini membantu membangun koneksi dengan anak dan juga mendorong anak untuk menjadi lebih kreatif.
Menunjukkan perhatian ke anak juga menjadi suatu hal yang penting. Contohnya, saat makan malam, Anda bisa berbincang dengan anak mengenai aktivitas sehari-harinya, mendorong anak untuk mengungkapkan perasaan mereka setiap hari bisa membangun kepercayaan anak dengan orang tua. Pastikan kalau anak tahu Anda siap membantu saat mereka memiliki masalah apapun.