Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kisah Bandara Kemayoran, Bandara Pertama di Tanah Air Tutup Buku 37 Tahun Lalu

Bandara Kemayoran merupakan bandara pertama di Tanah Air. Dan, 37 tahun tutup buku. Operasional beralih ke Bandara Soekarno-Hatta.

1 Januari 2022 | 20.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bangunan Air Traffic Control (ACT) bandara Kemayoran yang tidak terawat dengan latar belakang gedung bertingkat, Jakarta, Selasa (26/11). Kondisi bangunan menara sangat memprihatinkan, ATC Kemayoran yang merupakan bangunan cagar budaya itu kini tidak terurus dan dilupakan. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Kemayoran memiliki makna tersendiri bagi penerbangan Indonesia. Siapa sangka, Bandara Kemayoran merupakan bandara internasional pertama milik Tanah Air. Bandara ini resmi beroperasi sejak 6 Juli 1940. Namun, pada 1 Juni 1984, Bandara Kemayoran berhenti beroperasi.

Melansir dari setneg-ppkk.co.id, di bawah pemerintah Kolonial Belanda, Landasan Bandara Kemayoran mulai dibangun sejak 1934. Bandara ini dikelola oleh Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappy (KNILM). Peresmian bandara ini  berlangsung pada 8 Juli 1940.  

Layaknya bandara pada umumnya, Bandara Kemayoran juga memiliki kesibukan. Bahkan, Bandara Kemayoran menjadi saksi bisu selama bertahun-tahun atas peristiwa penting yang turut serta dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia. 

Pertama, yakni pada 31 Agustus 1940, dilaksanakan Airshow pertama yang berlangsung bersamaan dengan hari ulang tahun Raja Belanda.  Kedua, saat perang Asia Pasifik, Bandara Kemayoran tak luput dari serangan dari pesawat pasukan Jepang. Kemudian, ketika Jepang berkuasa, yakni rentang 1942-1945, Bandara Kemayoran diisi oleh pesawat-pesawat buatan Jepang. Ketiga, saat Jepang mulai menyerah, pesawat Sekutu menjadi pengisi utama Bandara Kemayoran.

Keempat, memasuki era setelah masa perjuangan kemerdekaan, Bandara Kemayoran saat itu berperan penting, seperti pemberlakukan penerbangan sipil modern era 1950-an dengan menggunakan pesawat mesin jet. Kemudian, Bandara Kemayoran sempat menjadi saksi diselenggarakannya acara internasional Konferensi Asia-Afrika era Soekarno. Militer Indonesia saat itu yang masih bernama AURI juga menggunakan Bandara Kemayoran sebagai pusat pangkalan.

Melansir dari digilib.isi.ac.id, saat itu, Bandara Kemayoran menjadi bandara komersial tersibuk karena terjadi peningkatan frekuensi penerbangan. Di samping itu pertimbangan letak yang kurang strategi karena berlokasi di kawasan padat pemukiman, membuat Pemerintah Orde Baru membangun bandara yang lebih besar.

Akhirnya, didbangun Bandara Soekarno-Hatta di Cingkareng sekaligus menjadi bandara utama di Jakarta. Satu tahun sebelum Bandara Soekarno-Hatta beroperasi, Bandara Kemayoran pun ditutup dan berhenti beroperasi, tepatnya pada 1 Juni 1984.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Bekas Bandara Kemayoran Sebaiknya Jadi Apa?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus