Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kate Middleton disebut membuat strategi cerdik untuk memikat Pangeran William, setidaknya menurut sejarawan dan penulis biografi, Robert Lacey. Dalam buku barunya, Battle of Brothers: William and Harry - The Inside Story of a Family in Tumult, Lacey merinci bagaimana Kate memposisikan dirinya sebagai pilihan terbaik sebagai calon istri Pangeran William saat baru berusia 19 tahun.
Ketika Kate bertemu dengan Pangeran William di University of St. Andrews pada 2001, Kate seharusnya tidak terdaftar di sana, kata Lacey kepada ELLE.com.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dia melepaskan tempatnya di salah satu universitas terkemuka di Inggris, Edinburgh, dan memilih yang lain [St. Andrews] yang mungkin tidak memiliki standar akademis yang sama. Dia sudah pernah ke Edinburgh untuk mengatur akomodasi flatnya tetapi pindah universitas dan mengubah jurusannya ke sejarah seni karena itu kuliah William,” kata Lacey.
Lacey menambahkan, Kate juga disebut menunda pendidikannya selama satu tahun, juga mengambil risiko dia tidak akan masuk ke St. Andrews.
Dalam bukunya, dia mengatakan bahwa pertemuan Kate dengan pewaris takhta Kerajaan Inggris itu bukanlah kebetulan. Tapi dia tidak sendirian melakukannya. Menurut buku Lacey, setelah diumumkan bahwa William akan kuliah di universitas di Skotlandia, lamaran masuk ke universitas itu naik hingga 44 persen.
Kate dan Pangeran William bertemu di semester pertama di kampus, tetapi William memandang Kate sebagai seorang teman sampai dia menjadi model gaun tembus pandang dalam peragaan busana pada 26 Maret 2002.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Dia ada di sana dan berjalan di runway di peragaan busana, dan dia menanggalkan lapisan pakaian ekstra,” kata Lacey kepada ELLE.com. “Dia adalah wanita yang sangat strategis yang tahu apa yang dia inginkan dan telah mendapatkannya.”
Pasangan itu mulai berkencan setelah peragaan busana dan bahkan menjadi teman seasrama saat di universitas. Dan, kata Lacey, meskipun ada dua kali perpisahan, pertama pada 2004, setelah William melakukan perjalanan layar yang semuanya laki-laki dengan semua awak perempuan ke Yunani, dan kedua pada 2007, ketika William diduga putus dengan Kate melalui telepon saat dia bekerja di Jigsaw, sebuah ritel fashion di Inggris.
Keinginan Kate untuk mendapatkan hati William sukses. Sembilan tahun setelah pertemuan, Pangeran William melamarnya pada tahun 2010.
Kate harus menunggu lama karena Pangeran William tidak ingin menikah sampai dia berusia 30 tahun. “Dia menunggu sembilan tahun, tetapi, pada akhirnya, dia mendapatkannya pada usia 28, jadi ada pencapaian strategis lain di pihaknya, dan dia terbukti menjadi pewaris yang ideal untuk takhta,” kata Lacey.