Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketika malam turun di pemakaman di Siroen, Lamboro, selalu terdengar lolongan anjing, seolah mereka tengah berdiskusi. Disertai angin malam yang dingin, dan sunyi yang mencekam, gambaran film horor itu seolah hadir di kawasan Aceh besar pasca-tsunami. Pada saat itulah, Abdul Madjid menyalakan senter, lalu mengarahkan cahaya ke kerumunan anjing itu. Ia terperangah. Anjing-anjing itu berkelahi memperebutkan tulang-belulang manusia!
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo