Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sudah lebih dari tiga bulan ini masyarakat yang tinggal di dekat Kanal Banjir Timur, Marunda, Jakarta Utara melihat lautan busa putih. Hamparan busa tebal bak salju tersebut mengambang di pintu air Kanal Banjir Timur yang tengah dibendung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas Pintu Air Weir 3 Marunda, Tarya mengatakan fenomena busa tersebut sebetulnya sudah ada sejak 2014. Namun, busanya tak sebanyak saat ini. Menurut dia, hal ini karena dahulu masih banyak enceng gondok di wilayah Ujung Menteng Sentrep, sebelum pintu air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dulu ngga banyak, karena ada enceng gondok yang menyerap di wilayah hulu. Limbah atau kotoran bisa diserap oleh enceng gondok," kata Tarya ditemui ketika bertugas di Pintu Air Weir 3, Marunda, Jakarta Utara, Ahad, 25 Maret 2018.
Baca: Masyarakat Tonton Lautan Busa Kanal Banjir Timur di Marunda
Menurut Tarya, lautan busa tebal ini akibat air limpasan dari wilayah hulu di wilayah Pintu Air Weir 2. Semakin banyak debit air yang ada, semakin banyak pula busa yang mengambang.Kondisi busa yang tergulung usai diterpa angin di Pintu Air Weir 3, Marunda, Jakarta Utata. Busa setebal 5-7 centimeter tersebut bisa tergulung dan beterbangan jika diterpa angin. TEMPO/Dias Prasongko
Tarya tak mengetahui apakah air tersebut tecemar atau tidak oleh limbah. Sebab, hal itu bukan kewenangannya untuk menilai. "Kalau tercemar pasti ada, karena ini kan kanal terakhir, banyak limpasan air yang ditujukan ke sini. Tapi soal tercemar tersebut bukan kami yang menentukan tapi hasil lab," kata Tarya.
Baca: Sandiaga Uno Sebut Air Berbusa di Marunda dari Limbah Cucian
Berdasarkan pantauan Tempo, lautan busa tersebut memenuhi pintu air sepanjang hampir 100 meter. Jika terkena angin, busa-busa yang tebalnya sekitar 5-7 centimeter tersebut bergulung-gulung dan berterbangan.
Lautan busa di Kanal Banjir Timur ini mengundang banyak warga yang ingin menyaksikannya. Bagi beberapa warga, hamparan busa bak salju putih tersebut jadi ajang tontonan.