Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) menyerukan reformasi dalam praktik penahanan oleh polisi. ICJR menyerukannya ketika menyoroti penahanan yang harus dijalani artis dan presenter Augie Fantinus.
Baca:
Augie Fantinus Langsung Ditahan, Polisi: Biar Jadi Pelajaran
ICJR mencatat besarnya penggunaan kewenangan penahanan pada tahapan prapersidangan. Itu diakibatkan salah satunya karena di dalam KUHAP kewenangan penyidik untuk melakukan penahanan terlampau besar dan minim kendali.
Besarnya kewenangan penyidik pun dinilai berbanding terbalik dengan regulasi dan mekanisme pengendalian, penyaringan dan komplain. Yang cenerung terjadi kemudian adalah kesewenang-wenangan.
“Kalau sudah begitu angka penahanan akan makin tinggi, akibatnya jumlah penghuni dalam rutan atau lapas makin banyak,” kata Direktur Eksekutif ICJR Anggara dalam keterangan pers, Senin pagi 15 Oktober 2018.
Baca:
Kapolres Bantah Anak Buahnya Jadi Calo Tiket Asian Para Games 2018
Pada bagian lain dari keterangan yang dibagikannya itu Anggara mengungkap penyesalan ICJR atas penahanan yang harus dijalani Augie Fantinus karena sangkaan pencemaran nama polisi. Artis dan presenter penyuka olahraga bola basket itu diperiksa maraton lalu ditetapkan tersangka dan ditahan karena unggahan video tentang anggota polisi diduga calo tiket Asian Para Games 2018.
Video tersebut menggambarkan suasana antrean di ticket box yang berada di pintu 11 Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis, 11 Oktober 2018. Seorang anggota Provost terlihat memberikan beberapa tiket kepada anggotanya yang kemudian berlari menjauh dari Augie Fantinus.
Disamping anggota provost, seorang panitia Asian Para Games tampak berdiri. "Iya, iya, cuman gak boleh pak. Bapak polisi jangan jualan tiket, malah tadi jualan nawarin ke saya. Gak boleh pak kayak gitu. Bapak panitia tau ya," ujar Augie dalam video itu.
Baca:
Augie Fantinus Jadi Tersangka, Ini Temuan Tempo Soal Calo Tiket
Augie kemudian mengunggah video itu ke akun Instagram pribadinya @augiefantinus. Dalam keterangan unggahannya, Augie mencurahkan kekesalannya atas peristiwa yang baru ia alami saat ingin memberi dukungan untuk Timnas Basket Kursi Roda tersebut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Tapi gue kecewa dan emosi dengan kejadian ini! Polisi yang seharusnya tugas menjaga dan melayani masyarakat justru oknum polisi jadi calo. Ini Oknum! Pantaskah! Biar masyarakat yang menilai. Saya melakukan ini karena saya cinta Indonesia," bunyi penggalan keterangan Augie Fantinus pada video itu.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini