Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sempat terbengkalai selama 11 tahun, proyek Sodetan Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (KBT) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin 31 Juli 2023 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Jokowi, mangkraknya proyek tersebut diakibatkan oleh mandeknya proses pembebasan lahan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta. Oleh karena itu, proses pengeboran untuk melanjutkan proyek sodetan kemudian terhambat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkait hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin menjelaskan bahwa proses pembebasan lahan tersebut sebenarnya tanggung jawab dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bukan Pemprov DKI.
“Tugas Pemprov DKI hanya menertibkan penetapan lokasi. Sementara terkait pembebasan lahan sampai proyek sedotan itu urusannya PUPR. Tetapi, kami mengetahui bahwa pembebasan lahan telah berlangsung sejak 2019 hingga 2021,” ujarnya.
Pemprov DKI sendiri sebenarnya telah melakukan rapat bersama Badan Pertahanan Nasional (BPN) mengenai akselerasi normalisasi Ciliwung dan permasalahan tanah lainnya. Rapat yang dipimpin oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono itu, salah satunya membahas mengenai perpanjangan penetapan lokasi (penlok) proyek Sodetan Ciliwung.
Hal tersebut dibahas karena penlok proyek Sodetan Ciliwung di era Anies Baswedan sudah kedaluwarsa, yang kemudian harus diajukan pada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR.
Akhirnya, selama proses administrasi dan pembebasan lahan, proyek Sodetan Ciliwung tersebut telah diresmikan oleh Presiden Joko widodo. “Hari ini alhamdulilah selesai. Sodetan Ciliwung ini dapat menyelesaikan paling tidak enam kelurahan agar tidak kena banjir,” klaim Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, proyek Sodetan Ciliwung ini adalah upaya Pemprov DKI untuk mengurangi potensi banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Ciliwung. Proyek ini telah dikerjakan dari 2013 yang berlokasi di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III sampai ke outlet sodetan di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
Proyek yang telah dikerjakan dari 2013 sampai 2015 ini telah tuntas sepanjang 650 meter. Namun, proyek sempat terhenti dan kemudian dilanjutkan kembali pada 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa odetan ini dapat mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 meter kubik per detik ke KBT.
Paket pekerjaan proyek Sodetan Ciliwung ini dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA) PT Jaya Konstruksi (KSO) dan konsultan supervisi PT. Virama-Supra-TAA dengan masa pelaksanaan sekira 730 hari dari 1 Agustus 2021 sampai 2 Agustus 2023. Anggaran yang telah dihabiskan dari proyek ini adalah sekitar Rp1,2 triliun.
MUTIA YUANTISYA | ANDIKA DWI | ANTARA
Pilihan editor: Jokowi Bilang Pembebasan Lahan Sodetan Ciliwung Diurus Pemprov DKI Anak Buah Heru Budi Membantah