Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok – Puluhan mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) mendesak Presiden Jokowi untuk menggelar dialog secara terbuka pada hari ini, Senin 21 Oktober 2019. Desakan itu akan disampaikan saat mereka menggelar aksi demonstrasi di depan istana negara bersama mahasiswa lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa PNJ, Bagas Maropindra mengatakan, ia dan teman-temannya seluruh mahasiswa Indonesia merasa kecewa banyak agenda reformasi yang tidak dituntaskan oleh Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami atas nama mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta memohon bapak Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia untuk berdialog secara terbuka bersama mahasiswa tentang tuntaskan reformasi dan evaluasi nawa cita,” kata Bagas kepada Tempo, Senin 21 Oktober 2019.
Bagas mengatakan, kekecewaan itu didasari atas banyaknya persoalan di Indonesia mulai dari pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi, kebakaran hutan hingga kebijakan yang tidak pro rakyat.
“Mengingat sudah semakin daruratnya negeri ini kami menuntut Presiden Republik Indonesia untuk segera menemui kami dan berdialog secara langsung pada Senin 21 oktober 2019,” kata Bagas.
Bagas mengatakan, ia dan kawan-kawannya akan menunggu itikad baik Presiden untuk menemui mahasiswa, “Apabila tidak ada itikad baik, kami akan memaksa bapak berdialog dengan kami secara langsung,” kata Bagas.
Bagas menambahkan dalam aksi hari ini, ia akan bergabung dengan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia dan akan melakukan aksi di Istana Negara.
“Kurang lebih mahasiswa PNJ yang akan berangkat sebanyak 50 orang,” kata Bagas.
Sebelumnya BEM SI menyatakan akan menggelar demonstrasi di depan Istana Negara pada siang ini. Mereka mendesak Presiden Jokowi untuk segera mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) terkait pembatalan revisi UU KPK.