Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Masyarakat Kota Bogor Diminta Waspada 4 Gejala Awal Hepatitis Akut

Menurut WHO, gejala klinis hepatitis akut yang telah teridentifikasi yaitu peningkatan enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal.

16 Mei 2022 | 08.24 WIB

Siswa mengikuti halal bilhalal usai libur lebaran di SDN Cipayung 03, Jakarta, Kamis 12 Mei 2022. Pemprov Jakarta tetap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dimulai 12 Mei 2022, meski dihantui penyakit hepatitis akut misterius. Setiap sekolah yang menggelar PTM 100 persen harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan mencuci tangan. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Siswa mengikuti halal bilhalal usai libur lebaran di SDN Cipayung 03, Jakarta, Kamis 12 Mei 2022. Pemprov Jakarta tetap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dimulai 12 Mei 2022, meski dihantui penyakit hepatitis akut misterius. Setiap sekolah yang menggelar PTM 100 persen harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan mencuci tangan. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, BogorSekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena meminta masyarakat ahar waspada terhadap 4 gejala awal hepatitis akut. Meski belum ada kasus hepatitis akut misterius di Kota Bogor, kewaspadaan tetap diperlukan karena diduga telah terdapat belasan kasus di DKI Jakarta. 

Erna mengatakan masyarakat harus waspada karena 
penyebab penyakit tersebut hingga kini belum ditemukan. "Kalau hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya masih nol, tetapi siap siaga dan waspada," kata Erna di Bogor, Ahad 15 Mei 2022.

Pada Sabtu lalu, Kementerian
 Kesehatan mengumumkan, dari 18 pasien yang diduga terkena penyakit itu, 7 orang telah meninggal. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebanyak 7 dari 18 pasien diduga hepatitis akut dinyatakan meninggal, namun saat ini masih belum dipastikan apakah meninggal karena penyakit hepatitis akut atau ada faktor lainnya,” ujar Juru Bicara Kemenkes sekaligus Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Syahril dalam keterangannya, Sabtu, 14 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kemenkes melaporkan telah menemukan 18 dugaan kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Para pasien itu tersebar di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. "Paling banyak di DKI Jakarta dengan 12 kasus," ujar Syahril.

Menurut data Kementerian Kesehatan, Dari 18 kasus tersebut sebanyak 9 kasus masuk status pending classification, 7 discarded, 1 dalam proses verifikasi dan 1 probable. Lalu 7 kasus discarded terdiri dari 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, 2 lainnya berusia lebih dari 16 tahun.

Syahril mengungkapkan pasien yang diduga hepatitis akut ini memiliki rentang usia 0-20 tahun. Paling banyak adalah anak berusia 5-9 tahun, yaitu ada 6 orang, usia 0-4 tahun ada 4 orang, usia 10-14 tahun ada 4 orang, dan usia di atas 15-20 tahun ada 4 orang.

Gejala Awal Hepatitis Akut

Menurut Erna, ada empat gejala awal hepatitis akut yang umumnya menyerang anak-anak hingga remaja itu yakni mual, muntah, diare berat dan demam ringan.

Gejala lanjutan penyakit itu adalah urine berwarna pekat seperti air teh, kotoran BAB putih pucat, warna mata dan kulit menguning, setelah itu juga terjadi gangguan pembekuan darah, kejang dan kesadaran menurun.

Menurut WHO, gejala klinis hepatitis akut yang telah teridentifikasi adalah peningkatan enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal berupa nyeri pada bagian perut, diare dan muntah-muntah. Pada sebagian besar kasus yang telah teridentifikasi, tidak ditemukan gejala demam.

Untuk mencegah penularan hepatitis akut pada anak, Dinas Kesehatan Kota Bogor menyatakan ada 5 langkah untuk mencegah virus memasuki saluran cerna.

1. Masyarakat diminta mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum makan.
2. Mengonsumsi makanan matang dan bersih
3. Tidak bergantian menggunakan alat makan dengan orang lain
4. Menghindari kontak dengan orang sakit
5. Menjaga kebersihan ruang dan lingkungan


Untuk mengurangi risiko penularan hepatitis akut melalui saluran nafas, masyarakat juga diminta mengurangi mobilitas dan memakai masker. Sama seperti pencegahan Covid-19, masyarakat diminta menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan. "Protokol kesehatan masih perlu ditaati masyarakat," kata Erna.

Baca juga: Epidemiolog Duga Hepatitis Akut Bagian dari Pandemi Covid-19

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus