Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Temuan mayat bapak-anak yang sudah membusuk di sebuah rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, mengungkap pula kondisi ibu-anak yang memprihatinkan. Ini berdasarkan kesaksian seorang tetangga yang menemukan kondisi keluarga itu pada Sabtu lalu, 29 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat berhasil membuka pintu utama rumah itu yang berada di lantai dua, kondisi ibu dan satu anak dalam keluarga itu masih hidup. Si ibu ditemukan lemas di atas sofa ruang tamu. Satu-satunya kata yang terucap dari bibirnya adalah menyebut anaknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Enggak ada (ucapan). Cuma bilang, 'anak, anak,' gitu doang," kata Bambang, warga tetangga itu saat ditemui di rumahnya, Minggu 29 Oktober 2023.
Bambang mengaku sempat memarahi ibu itu karena tidak melaporkan kematian suaminya. Saat itu jasad suaminya itu, Hamka Rusdi (50 tahun), sudah langsung terlihat tertelungkup dekat kamar mandi. Jasad Hamka dan seorang anak di rumah itu, berusia 2 tahun, diketahui sebagai sumber bau menyengat yang selama ini dicari-cari warga sekitar.
"Saya bilang, 'Ibu bloon! Suami meninggal enggak lapor ke bawah sama warga. Kan warga banyak yang dagang. Kenapa gak lapor RT?'," ucapnya sambil menambahkan yang diajak bicara hanya diam. "Ditanya begitu kayak orang nge-blank," kata Bambang lagi.
Setelah melihat kondisi istri Hamka, Bambang turut menengok anak sulung yang masih hidup dan anak bungsu yang sudah menjadi mayat di kamar tidur. Dia segera turun ke lantai satu untuk meminta bantuan kepada warga yang lain. "Akhirnya buru-buru tuh warga selamatkan anaknya. Anaknya ada yang selamat, ya alhamdulillah," katanya.
Senada dengan istri Hamka, anak berusia 4 tahun itu juga tak bisa berkata-kata. Bambang menerangkan bahwa anak sulung Hamka terlihat kelaparan dan kehausan. "Enggak bisa ngomong. Orang udah kurus, enggak makan. Pas baru turun kayak orang baru minum," ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang menyebut bahwa istri Hamka dievakuasi dengan cukup mudah karena masih kuat berjalan dengan cara dituntun.