TATKALA perutnya sakit dan terjadi perdarahan, Ny. Sawiah yang
sedang mengandung 6 bulan mengira ia keguguran. Namun ternyata
kecuali darah, keluar juga bayi sebesar genggaman tangan orang
dewasa. Panjangnya cuma sejengkal tapi anggota tubuhnya lengkap.
Bayi itu dikira sudah meninggal. "Namun setelah saya bersihkan
ternyata ada denyutan lemah," kata sang bapak Asma, 40 tahun,
petani Desa Cipinang, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon. Anak
keempat itu diberi nama ling Solichin.
Karena mulut ling terlalu kecil dan tertutup, ia tak dapat
menyusu. Selama lebih dua pekan tak setetes susu pun masuk,
hingga orang tuanya sudah mengikhlasan bayi mereka. Pada hari
kedua puluh, mulut ling sedikit terbuka sehingga puting susu
ibunya bisa dijejalkan masuk.
Kini, 8 tahun kemudian, ling tetap hidup. Karena kemudian ia
juga terserang penyakit kretin, tubuhnya kerdil. Tingginya cuma
60 cm dan beratnya 3,75 kg. Sekalipun tidak dapat berbicara,
tubuhnya sehat, sifatnya berani dan suka bermain dan berlarian
dengan temannya sekampung.
Hanya dua kali ling melihat dunia luar selain desanya. Itu
terjadi tatkala bapaknya membawanya ke pasar Cirebon dan
Kecamatan Cilimus Dengan segera bocah mini itu menjadi kerumunan
masyarakat. Banyak yang menghadiahi dia uang.
Rezeki ling itu pernah membuat Asma tergiur untuk
mengkomersialkan anaknya. "Tapi pikiran itu kemudian saya buang
jauh-jauh. Sebab itu berarti menjual anak saya," kata Asma.
Sejak itu ling tak pernah lagi diajaknya pergi ke luar desa.
"Dia titipan Tuhan. Tubuhnya yang begitu adalah kersarling
Pangeran (kehendak Tuhan)," tambahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini