Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mengapa Lampu Kendaraan Harus Tetap Menyala Saat Memasuki Terowongan?

Ini Alasan mengapa lampu kendaraan harus tetap menyala saat memasuki terowongan. Dan, mengapa bukan lampu hazard yang dinyalakan?

23 Desember 2022 | 07.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para pengunjung mengendarai mobil mereka melewati sebuah terowongan cahaya dalam acara drive-thru "WinterLights" di Pacific National Exhibition (PNE) di Vancouver, British Columbia, Kanada, 12 Desember 2020. Acara ini menyuguhkan berbagai instalasi cahaya, karakter, pertunjukan langsung, kuliner, serta lagu-lagu Natal untuk menyebarkan kegembiraan Natal kepada masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Xinhua/Liang Sen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Meski jumlahnya tak banyak, beberapa dari Anda pasti pernah melewati terowongan. Di terowongan, Anda akan menemukan rambu yang meminta pengemudi jalan untuk menyalakan lampu kendaraan. Lalu, mengapa harus tetap menyalakan lampu kendaraan, padahal sudah terdapat lampu di terowongan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lampu di dalam terowongan berfungsi secara maksimal ketika malam hari. Saat siang hari, cahaya dari matahari jauh lebih terang dibanding cahaya lampu terowongan. Hal ini mengakibatkan lampu di dalam terowongan tak cukup terang untuk mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari emesa-m30.com, menyalakan lampu kendaraan dapat membantu mata untuk melihat. Saat memasuki terowongan, mata membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Oleh sebab itu, cahaya dari lampu kendaraan dapat membantu mata lebih cepat beradaptasi dalam gelapnya terowongan.

Fungsi lain dari menyalakan lampu kendaraan saat berada di dalam terowongan adalah memberi tanda pengemudi lain di arah berlawanan. Saat menyalakan lampu di dalam terowongan, pengemudi lain dari lawan arah akan sadar akan adanya pengemudi lain. Hal ini akan membantunya untuk mengambil keputusan saat akan pindah jalur untuk mendahului dan menghindari kecelakaan.

Selain itu, perlu diwaspadai saat mengendarai keluar terowongan. Sudah dijelaskan bahwa saat memasuki terowongan mata membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Saat keluar terowongan, mata juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Oleh sebab itu, pelankan kendaraan dan lepas kacamata hitam (jika menggunakan) saat mengendarai keluar terowongan. Hal ini akan membantu mata beradaptasi dan menghindari kecelakan.

Lalu, Mengapa Bukan Lampu Hazard?

Dikutip dari laman Tata Motors Indonesia, menyalakan lampu hazard saat memasuki terowongan justru harus dihindari. Menyalakan lampu hazard saat memasuki terowongan akan membuat pengemudi di belakang Anda bingung.

Lampu hazard sebaiknya digunakan hanya saat kondisi darurat. Lampu hazard akan membantu pengemudi lain memahami bahwa mobil tersebut sedang mengalami kondisi darurat. Kondisi darurat yang dimaksud, seperti mogok, kecelakaan, mobil terbakar, dan lainnya.

Itu tadi merupakan alasan mengapa lampu kendaraan harus tetap dinyalakan saat memasuki terowongan. Berkendara sepanjangan terowongan akan aman jika mengetahui hal apa yang perlu dilakukan dan berhati-hati


RYZAL CATUR ANANDA SANDHY SURYA 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus