Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RUMAH itu tak berdiri megah di tepi jalan raya, tapi berada di lorong sempit dekat pasar tradisional, di kota sejuta sorban, Qom. Begitu pintu besi dibuka, di bangunan dua flat itu ada ruang bawah tanah dan pekarangan selebar enam meter. Di bilik tengah, ada podium kayu yang kusam. Kasur tipis dan sandaran duduk serta sofa tempat sang Imam duduk dan tidur masih terpajang. Dapurnya terselip di ruang bawah tangga.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo