Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta sedang menjajaki tiga lahan untuk dijadikan kawasan park and ride di sekitar Stasiun Lebak Bulus. Kawasan tersebut bakal dikembangkan dengan konsep area parkir dan bisnis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Divisi Transit Oriented Development PT MRT Jakarta Gunawan mengatakan konsep park and ride yang akan dibangun nantinya bakal menunjang kegiatan ritel; usaha mikro, kecil, dan menengah, hingga pusat olahraga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hingga saat ini kami sudah tiga kali komunikasi yang cukup intens dengan pemilik lahan untuk pengembangan area itu,” kata Gunawan dalam diskusi pengembangan TOD MRT Jakarta di gedung Transport Hub, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Oktober 2023.
Gunawan mengatakan satu titik lahan yang akan dijadikan kawasan park and ride bisa menampung sekitar 700-1.000 motor dan 200 lot mobil. Satu titik lahan tersebut mempunyai luas lebih dari satu hektare. Di lahan yang berada di sisi selatan Stasiun Lebak Bulus, misalnya, mempunyai lahan sekitar 1,3 hektare. Sedangkan dua lahan lainnya milik perusahaan properti mempunyai luas 1,8 hektare dan 2,2 haktare.
Adapun biaya pengembangan kawasan parkir yang dilengkapi area bisnis dan olahraga itu diperkirakan mencapai Rp 10-15 miliar. Pembangunan area park and ride di sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus itu diperkirakan paling lambat dimulai pada awal tahun depan.
"Dengan nilai investasi sebesar itu, jika pemilik lahan sudah bersedia semestinya anggaran pembangunannya bisa dari MRT Jakarta,” ucapnya.
Park and ride difokuskan di Lebak Bulus, Fatmwati dan TB Simatupang
Menurut dia, pengembangan kawasan parkir di Stasiun Lebak Bulus, sangat penting untuk menampung pemilik kendaraan yang akan menggunakan Ratangga. Sebagai stasiun di ujung koridor utara—selatan, penyediaan area park and ride menjadi penting.
Fasilitas tersebut akan menjadi daya tarik bagi transportasi pribadi dari area-area di sekitar stasiun yang akan masuk ke kawasan bisnis dan pusat Jakarta dengan MRT Jakarta atau transportasi publik lainnya.
Pengembangan park and ride, kata dia, bakal difokuskan di sekitar wilayah Lebak Bulus, Fatmawati, hingga T.B. Simatupang. “Di kawasan itu macetnya luar biasa. Kamin ingin menciptakan tempat yang ditunjang fasilitas lain, seperti olahraga,” ujarnya. “Karena mereka mau cari lapangan fusal, tenis, atau basket juga susah. Sehingga kami akan mengembangkan park and ride yang dilengkapi fasilitas itu.”
Pengembangan TOD Lebak Bulus dengan tema Gerbang Suar Jakarta, akan menyediakan fungsi campuran hingga 200.000 meter persegi.Pengembangan kawasan tersebut berjarak hingga 700 meter dari Stasiun Lebak Bulus.
Pengembangan kawasan dengan Fungsi campuran ini akan memaksimalkan fungsi lahan Lebak Bulus dan memberikan efektivitas waktu yang lebih untuk pengguna dengan menyediakan tempat tinggal, bekerja, dan rekreasi di dekat titik transit.
Tersedia ruang terbuka hijau dan taman seluas 1,5 hektare
Selain itu, pengembangan kawasan juga akan menyediakan hingga 1,5 hektare lahan untuk taman dan ruang terbuka dalam bentuk taman, plaza, dan ruang terbuka publik baru yang akan mengubah identitas Lebak Bulus.
Disamping itu akan ada ruang aktivitas sosial yang meningkatkan rasa kebersamaan, termasuk 78.404 meter persegi ruang publik teduh berupa jalur teduh dan plaza yang akan meningkatkan intensitas berjalan kaki dari destinasi lokal ke titik transit dan sebaliknya. Peningkatan keteduhan ini akan mengurangi efek urban heat island.
Kawasan ini nantinya juga akan menyediakan area khusus UMKM seluas 5.000 meter persegi untuk mempromosikan sektor bisnis informal dan meningkatkan aktivitas dan geliat ekonomi kota. Area khusus UMKM ini memberikan kemudahan bagi warga untuk mengakses berbagai macam barang dan jasa di ruang-ruang publik.
Di Lebak Bulus juga akan disediakan sekitar 2.200 meter jalur pedestrian layang yang akan menghubungkan stasiun MRT Jakarta Lebak Bulus Grab dengan area komersial bangunan di sekitarnya. Salah satunya dengan jembatan penghubung dari dan ke Poins Square.
Pembaruan dan peningkatan kualitas jalur pejalan kaki diharapkan akan memberikan rute yang aman, nyaman, dan mudah diakses sepanjang total 8,2 kilometer. Hal ini akan semakin mendorong gaya hidup sehat dengan berjalan kaki dan bersepeda sebagai bagian dari moda transportasi sehari-hari.