Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Nelayan Tangerang Terhalang Pagar 400 Meter di Laut, Pemdanya Mengaku Tak Tahu

"Laut dipatok, kami masyarakat nelayan terganggu."

21 Juni 2023 | 20.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pematokan laut dengan cara dipagar bentangan batang bambu sepanjang 400 meter menyebabkan nelayan pesisir Desa Jenggot Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang tak bisa melaut. FOTO: istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Seratusan nelayan pesisir pedalaman di Desa Jenggot, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan tak bisa melaut dengan leluasa lagi. Sebabnya, laut di bibir pantai ditancapkan pagar patok bambu sepanjang sekitar 400 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video yang diterima Tempo, nelayan di Desa Jenggot itu tidak melaut sejak Mei 2023. Mereka tak bisa lagi mencari kerang, udang dan ikan. "Laut dipatok, kami masyarakat nelayan terganggu. Pak bupati, pak gubernur tolong ditindaklanjuti," bunyi seruan dari video tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Camat Mekar Baru, Kabupaten Tangerang, Miftah Suritho mengatakan, sebanyak 120 warga Desa Jenggot tercatat sebagai nelayan. Dia mengaku tak tahu menahu tentang siapa yang memagari laut di bibir pantai tersebut.

Dia hanya mempersilakan para nelayan mengirim pengaduan resmi perihal pagar patok. Dia akan meneruskannya ke Kabupaten, "Untuk dilanjutkan ke Pemerintah Provinsi Banten," katanya pada Rabu, 21 Juni 2023.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Jainudin, juga tak memberi informasi apapun perihal alasan pemagaran laut. Dia hanya mengatakan telah mulai mendata nelayan yang terdampak akibat pematokan itu. "Kami sudah melaporkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten serta Kantor Kesehatan Pelabuhan  terkait permasalahan di lapangan," kata Jainudin.

Jainudin juga mengatakan petugas Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang  saat  ini masih melakukan  pendataan nelayan. "Data  masih  dalam proses  verifikasi. Kalau patok sampai saat ini masih ada," kata Jainudin sambil menambahkan, "Kami tahu  (-laut dipatok) ya dari media sosial."

Ayu Cipta

Ayu Cipta

Bergabung dengan Tempo sejak 2001, Ayu Cipta bertugas di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Lulusan Sastra Indonesia dari Universitas Diponegoro ini juga menulis dan mementaskan pembacaan puisi. Sejumlah puisinya dibukukan dalam antologi bersama penyair Indonesia "Puisi Menolak Korupsi" dan "Peradaban Baru Corona 99 Puisi Wartawan Penyair Indonesia".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus