INI kabar baik bagi wisatawan. Sekitar 800 orang yang menamakan dirinya Dewan Perwakilan Massa Karangasem (DPMK) melakukan unjuk rasa di depan DPRD Bali, Selasa pekan lalu. Mereka menolak aksi pengusiran terhadap warga asing, seperti yang sudah terjadi di Solo dua pekan silam. Para pengunjuk rasa membentangkan poster dan spanduk: "Peaceful Yes, Sweeping No."
Menurut Kari Subali, Ketua DPMK, aksi sweeping tak lebih dari bentuk terorisme juga. Di matanya, pelaku sweeping adalah teroris, yang membuat orang ketakutan. Selain itu, tindakan pengusiran dan semacamnya juga mengancam industri pariwisata, yang menjadi sumber pendapatan utama Pulau Dewata.
Aksi menentang sweeping juga berlangsung di Buleleng, Singaraja. Sekitar 40 orang yang menyebut dirinya Forum Komunikasi Buruh Pariwisata, pada hari yang sama, mengeluarkan kecaman pada aksi sweeping. Mereka menolak sweeping karena menyebabkan tingkat hunian hotel turun sekitar sepuluh persen.
Wicaksono, Leanika Tanjung, Johan Budi S.P.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini