Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Orang Bali Anti-<i>Sweeping</i>

7 Oktober 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INI kabar baik bagi wisatawan. Sekitar 800 orang yang menamakan dirinya Dewan Perwakilan Massa Karangasem (DPMK) melakukan unjuk rasa di depan DPRD Bali, Selasa pekan lalu. Mereka menolak aksi pengusiran terhadap warga asing, seperti yang sudah terjadi di Solo dua pekan silam. Para pengunjuk rasa membentangkan poster dan spanduk: "Peaceful Yes, Sweeping No." Menurut Kari Subali, Ketua DPMK, aksi sweeping tak lebih dari bentuk terorisme juga. Di matanya, pelaku sweeping adalah teroris, yang membuat orang ketakutan. Selain itu, tindakan pengusiran dan semacamnya juga mengancam industri pariwisata, yang menjadi sumber pendapatan utama Pulau Dewata. Aksi menentang sweeping juga berlangsung di Buleleng, Singaraja. Sekitar 40 orang yang menyebut dirinya Forum Komunikasi Buruh Pariwisata, pada hari yang sama, mengeluarkan kecaman pada aksi sweeping. Mereka menolak sweeping karena menyebabkan tingkat hunian hotel turun sekitar sepuluh persen. Wicaksono, Leanika Tanjung, Johan Budi S.P.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus