MENGHADAPI rencana aksi pengusiran terhadap warga Amerika Serikat di negeri ini, pemerintah bersikap tegas. Ini dinyatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Susilo Bambang Yudhoyono, selepas sidang kabinet, Kamis pekan lalu. Kata Yudhoyono, pemerintah telah memutuskan melarang aksi sweeping warga asing oleh siapa pun dan akan menindak tegas pelakunya.
Reaksi keras memang muncul di Indonesia, menyusul tekad AS menggempur Afganistan. Amerika menuduh negara yang dikuasai oleh Taliban itu menyembunyikan Usamah bin Ladin. Selain aksi sweeping, demonstrasi juga terjadi. Tak mengherankan jika pemerintah Amerika mengkhawatirkan keamanan warganya di sini. Beberapa waktu yang lalu bahkan keluar imbauan dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Collin Powell, agar warganya tidak berkunjung ke Indonesia.
Sempat beredar kabar bahwa Collin Powell hendak menanyakan keadaan warganya di Indonesia kepada Presiden Megawati melalui sambungan telepon, saat Presiden masih berada di Tokyo. Namun, Megawati tak mau menerimanya. Rumor ini dibantah Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda. "Yang benar, dia menelepon saya sebagai mitra, sesama menteri luar negeri," ujarnya kepada TEMPO.
Dalam percakapan telepon yang terjadi pada 29 September itu Powell menanyakan soal demonstrasi dan ancaman sweeping terhadap warga AS di Indonesia. Setelah mendapat penjelasan bahwa pemerintah Indonesia sangat peduli dan akan melindungi semua warga asing, menurut Hasan, pemerintah AS bisa menerima. "Terima kasih atas proteksi ekstra dari pemerintah Indonesia," kata Powell kepada Hassan.
Wicaksono, Leanika Tanjung, Johan Budi S.P.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini